Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Sebanyak 52 kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, potensial membangkitkan pariwisata di masing-masing destinasi, karena para anggotanya sudah terlatih dan lembaganya memiliki legalitas.
"Untuk itu kami ingin membangkitkan pariwisata di Kabupaten Kukar kembali melalui pokdarwis, karena mereka memang memiliki keterampilan sehingga harus kami rangkul," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kukar Slamet Hadi Raharjo di Tenggarong, Sabtu.
Ia mengakui, sebelumnya banyak sektor pariwisata terbengkalai saat COVID-19 hingga pascapandemi, namun kemudian bangkit lagi karena kreativitas pokdarwis yang dibina oleh pihaknya.
Terutama 52 pokdarwis aktif dan memiliki surat keputusan (SK) yang kerap dilakukan pembinaan oleh Dinas Pariwisata Kukar, antara lain pokdarwis di Marangkayu dan pokdarwis di Pangritalopi, Kecamatan Muara Badak.
Ada lagi peran aktif Pokdarwis Bukit Mahoni di Desa Manunggal jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, yakni setiap Minggu pagi terdapat kuliner khas Kukar di Bukit Mahoni itu, sehingga keberadaannya secara otomatis mampu mendorong pelaku ekonomi masyarakat, ini juga akibat kreativitas pokdarwis.
"Pemkab Kukar melalui Dinas Pariwisata, memberikan bantuan dalam bentuk barang dan modal untuk meningkatkan peran pokdarwis dalam mengembangkan sektor pariwisata. Seperti di Marangkayu dan Muara Badak berupa perlengkapan diving," katanya.
Dalam hal ini, lanjutnya, pemerintah memberikan modal usaha kepada mereka dalam bentuk barang, lantas modal atau peralatan tersebut bisa disewakan kepada pengunjung yang ingin diving (menyelam di laut).
Pokdarwis menjadi perhatian baginya karena memiliki peran penting terhadap upaya menarik pengunjung ke destinasi wisata, sehingga banyak pokdarwis yang ia libatkan dalam berbagai kegiatan baik kegiatan pelatihan, pembinaan, hingga ketika ada acara tertentu lokasi wisata.
Jika pengunjung banyak akibat peran aktif dan kreativitas pokdarwis, maka ekonomi masyarakat dipastikan tumbuh mulai dari meningkatnya penjualan tiket, meningkatnya penjualan makanan, minuman, hingga suvenir yang dijual di lingkungan objek wisata maupun di sekitarnya.
"Berdasarkan hasil pendataan, tahun ini terdapat 52 pokdarwis di Kukar yang sudah mengantongi SK dan masih aktif, sehingga melalui kelompok ini kami akan terus bergerak membangkitkan kembali destinasi wisata," kata Slamet Hadi