Jakarta (ANTARA) - Tarian Datun Bengen Tawai dari Provinsi Kalimantan Timur menjadi salah satu atraksi dalam resepsi diplomatik perayaan HUT ke-78 RI di Wisma Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa kemarin (4/9) untuk memperkenalan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kepada dunia, termasuk Swiss.
Menurut keterangan tertulis Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa, Selasa, resepsi bertema “the Remarkable Heritage of East Kalimantan Province: Bringing Harmony and Synergy with Nature" itu menampilkan tarian, kesenian, dan ornamen Kalimantan Timur sebagai warna utama resepsi diplomatik tahun ini.
Duta Besar Febrian Ruddyard memanfaatkan acara ini guna meningkatkan peran serta global Indonesia, seperti pencalonan Indonesia pada Dewan HAM 2024-2026, mengundang dunia menghadiri 10th World Water Forum di Bali pada Mei 2024, mengenalkan IKN Nusantara, dan mengundang investor untuk berinvestasi di Kalimantan Timur.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor lalu menekankan keistimewaan Provinsi Kalimantan Timur sebagai contoh sukses skema Pendanaan Iklim dalam kerja sama penurunan emisi karbon yang berhasil menurunkan 31,9 juta ton CO2 sejak 2019.
Baca juga: Otorita IKN komitmen pertahankan kearifan lokal adat
Keberhasilan melakukan pembangunan berkonsep ramah lingkungan dan pendanaan untuk aksi perubahan iklim juga akan dipaparkan oleh Isran dalam diskusi panel bertema "Mobilization of Climate Finance for Accelerating Climate Action" di Markas PBB, pada 5 September.
PTRI Jenewa bekerja sama dengan Pemprov Kalimantan Timur dalam mempresentasikan kekayaan Nusantara, termasuk beragam kuliner khas Indonesia seperti soto Banjar, sambal Kutai dan lainnya.
Resepsi itu juga menampilkan permainan "begasing" yang khas Kalimantan Timur dan angklung dari Dharma Wanita Persatuan dan masyarakat Indonesia di Jenewa.
Setelah tahun lalu menampilkan kesenian Nusa Tenggara Timur, PTRI Jenewa akan terus mempromosikan pembangunan dan pariwisata 38 provinsi di Indonesia kepada 193 negara anggota PBB dan 40 organisasi internasional yang berkedudukan di Jenewa.
Baca juga: Kepala OIKN sebut kesejahteraan masyarakat sekitar IKN jadi perhatian