Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan pemeriksaan malaria terhadap pekerja pembangunan infrastruktur Kota Nusantara, ibu kota masa depan Indonesia di Kecamatan Sepaku sebagai langkah dini penanggulangan malaria.
"Pemeriksaan untuk pencegahan penyakit malaria di lingkungan pekerja Ibu Kota Nusantara (IKN)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara, Temu di Penajam, Minggu.
Pemeriksaan malaria yang dilakukan secara rutin tersebut, Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan World Health Organization (WHO).
Upaya mencegah penularan malaria, Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan pemeriksaan malaria secara rutin terhadap pekerja perkebunan dan kehutanan di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
"Kami latih dan bentuk kader untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan malaria," ujarnya.
Ia menjelaskan, yang terjangkit malaria kebanyakan adalah mereka yang sering keluar masuk hutan sehingga perlu pemeriksaan rutin terhadap pekerja pembangunan infrastruktur Kota Nusantara yang sering keluar masuk hutan.
Saat ini penyebaran malaria berada pada wilayah lintas perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat.
Menekan angka penyebaran kasus malaria, jelas dia, juga dengan melakukan survei vektor dan tempat perindukan nyamuk, serta pemberian brekat lavarsida hingga pendistribusian kelambu insektisida kepada masyarakat.
Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk daerah dengan risiko tinggi penularan malaria di Provinsi Kalimantan Timur.
Angka kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat 687 kasus hingga Juni 2023, sehingga membuat daerah asal Kota Nusantara itu masuk zona merah malaria, demikian Temu.