Bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) lebih kurang Rp3,8 dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur segera disalurkan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan kelompok industri kreatif.
"BLT BBM diberikan kepada 5.400 pelaku UMKM dan sembilan kelompok industri kreatif," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Muhammad Sukadi Kuncoro di Penajam, Jumat.
"BLT BBM diberikan kepada 5.400 pelaku UMKM dan sembilan kelompok industri kreatif," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Muhammad Sukadi Kuncoro di Penajam, Jumat.
Penyaluran BLT BBM bakal dilakukan secara serentak melalui enam unit BRI yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 7 November 2022.
Penerima BLT BBM tersebut, tersebar di seluruh kelurahan dan desa di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Kenaikan harga BBM sangat terasa sekali oleh pelaku UMKM, kata dia, sehingga diharapkan dengan adanya bantuan dapat meringankan beban dan perekonomian tetap berjalan.
Bantuan tunai langsung tersebut sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mencegah inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, serta untuk meringankan beban UMKM.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyiapkan dana lebih kurang Rp12,4 miliar pada APBD 2022 untuk bantuan kompensasi kenaikan harga BBM.
Anggaran tersebut disalurkan melalui Dinas Sosial untuk warga kurang mampu, melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan untuk UMKM, dan melalui Dinas Perhubungan untuk penyedia jasa angkutan umum.
Penerima BLT BBM merupakan masyarakat yang terdaftar dalam DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial), di antaranya dari kalangan pengusaha transportasi dan UMKM serta nelayan dan petani.
Dinas Kukmperindag menyalurkan BLT BBM sekitar Rp3,8 miliar, jelas Muhammad Sukadi Kuncoro, masing-masing pelaku UMKM menerima Rp600 ribu, dan industri kreatif mendapatkan Rp25 juta per kelompok.
Industri kreatif yang menerima BLT BBM di antaranya perajin batik di Desa Bangun Mulyo dan perajin perahu atau kapal tradisional di Kayu Api.