Samarinda (ANTARA Kaltim) - Nilai Ekspor dari Provinsi Kaltim ke sejumlah negara tujuan sepanjang Januari - Mei 2013 cukup besar, mencapai 13.419 miliar Dolar AS, baik berupa komoditas minyak dan gas (migas) maupun komoditas nonmigas.
"Untuk komoditas migas dan batu bara yang masuk dalam kelompok bahan bakar mineral, nilai ekspornya mencapai 12.391 miliar dolar, atau mencapai 92,34 persen dari total nilai ekspor," ujar Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Siti Farisyah di Samarinda, Selasa.
Hal ini menggambarkan bahwa perekonomian di Provinsi Kaltim masih sangat tergantung dengan sumberdaya alam di sektor pertambangan, terutama tambang migas dan batu bara.
Sedangkan nilai ekspor Kaltim sisanya yang hanya 7,66 persen atau hanya 1,028 miliar dolar, merupakan nilai ekspor dari komoditas non migas yang jumlahnya mencapai puluhan jenis komoditi.
Komoditi non migas itu seperti pupuk yang nilai ekspornya sebesar 238 juta dolar atau 1,78 persen, bahan kimia anorganik 213 juta dolar atau 1,59 persen, komoditi kayu dan barang-barang dari kayu senilai 171 juta dolar atau 1,28 persen.
Berikutnya ekspor kapal, perahu, dan struktur terapung lain senilai 130 juta atau 0,98 persen, ekspor lemak dan minyak hewani 117 juta dolar atau 0,88 persen, ekspor bahan kimia organik 59 juta dolar atau 0,44 persen.
Selanjutnya ekspor ikan, krustesea, dan invertebrate air lain senilai 37 juta dolar atau 0,28 persen, ekspor mesin-mesin atau pesawat mekanik senilai 25 juta dolar atau 0,19 persen, ekspor komoditi tembakau dan pengganti tembakau dipabrikasi senilai 8 juta dolar atau 0,06 persen.
Negara yang menjadi tujuan ekspor terbanyak dari Kaltim sepanjang Januari hingga Mei 2013 adalah Jepang dengan nilai 3,815 miliar dolar atau 28,44 persen, disusul China senilai 2,161 miliar dolar atau 16,11 persen, Korea Selatan senilai 1,799 miliar dolar atau 13,41 persen.
Berikutnya adalah ekspor ke India senilai 1,610 miliar dolar atau 12 persen, ekspor ke Taiwan 1,184 miliar dolar atau 8,83 persen, ekspor ke Malaysia 796 juta dolar atau 5,93 persen, ke Singapura 378 juta dolar atau 2,82 persen, dan ekspor ke Philipina 315 juta dolar atau 2,35 persen. (*)