Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berupaya mendorong petani dalam pengembangan tanaman dan komoditi pertanian, salah satunya porang yang sudah menembus pasaran ekspor.
"Kami bersyukur, penggiat tanaman porang ini semakin bertambah banyak pelakunya," kata Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana menanggapi pertanyaan Komisi II DPRD Provinsi Kaltim di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Balikpapan, Rabu.
Menurut Yana, tanaman porang saat ini begitu diminati petani, sebab komoditi ini menjadi produk ekspor bernilai tinggi ke berbagai negara.
Namun, lanjutnya, Pemprov belum bisa memberikan bantuan sarana dan prasarana bagi penggiat porang.
Selain, belum terbentuk kelompok tani yang mengkhususkan menanam dan mengelola porang, juga kegiatan penanaman masih tidak fokus (coba-coba).
Ia menambahkan luas areal tanaman porang yang saat ini dibudidayakan oleh para petani juga masih minim, meskipun permintaan di pasaran cukup tinggi.
"Di lapangan kita lihat belum ada luas tanam mencapai 20 hektar. Rata-rata maksimal luas lahan tanam 200 meter persegi dan maksimal 500 meter persegi," jelasnya.
Tetapi, Yana meyakinkan Komisi II DPRD Kaltim bahwa Pemprov Kaltim tetap akan membantu penggiat porang, khususnya menyediakan bibit porang dengan harga terjangkau.
"Kami coba mengembangkan bibit porang di balai benih kita. Kalau ini berhasil, maka penggiat porang bisa membeli bibit dengan harga rendah,"
Rapat dihadiri Kepala Balai Karantina Kelas 1 Balikpapan diwakili Sub Koordinator Karantina Hewan drh Endang Sri Pertiwi, Sub Koordinator Karantina Tumbuhan Ahmad Mansuri Alfian, serta Sub Koordinator Pengawasan dan Penindakan Endyokta Widoyono.
Rombongan Komisi II DPRD Kaltim terdiri Veridiana Huraq Wang, Baharuddin Demmu, H Bagus Susetyo, HM Syahrun, Nidya Listiyono, Sapto Setyo Pramono, Safuad, H Achmad Reza Pachlevi, Puji Hartati, Sutomo Jabir, HM Ali Hamdi, Siti Rizky Amalia dan Ismail.