Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Kalimantan, menyongsong pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Ini menjadi komitmen kami sebagai perguruan tinggi negeri terbaik di Kalimantan, terakreditasi A. ULM jadi wadah menciptakan SDM berkualitas yang mayoritas mahasiswanya warga Pulau Borneo," ujar Rektor ULM Prof Sutarto Hadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu.
Dia menegaskan, rakyat Kalimantan jangan sampai menjadi penonton di buminya sendiri. Maka dari itu, penyiapan SDM yang berperan dalam pembangunan pengembangan kawasan IKN harus didorong dari para putra-putri daerah.
"Bagaimana caranya agar rakyat Kalimantan tidak termarginalkan, makanya peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM sangatlah penting agar mereka ikut berperan," ujarnya.
Di sisi lain, Sutarto mengingatkan pula agar pembangunan kawasan IKN tidak mengenyampingkan terjaganya kelestarian alam. Kalimantan merupakan paru-paru dunia, dengan hutannya yang lebat dan kaya sumber daya alam hayati.
"Apalagi Presiden Joko Widodo menyatakan pemindahan IKN menjadi esensi dari sebuah transformasi, termasuk bidang lingkungan. Kami sepakat dan wajib dikawal," katanya.
Dia juga berharap keberadaan IKN itu menjunjung kearifan lokal adat istiadat dan budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, warga Kalimantan harus diberikan ruang dan kesempatan untuk tetap eksis menjaga nilai-nilai luhur nenek moyang, di samping roda pembangunan nasional yang pastinya harus berjalan.
Sebelumnya Sutarto didampingi Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Prof Yudi Firmanul Arifin menghadiri
rapat kerja Kalimantan Universities Consortium (KUC) di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur.
Sebanyak 24 pimpinan perguruan tinggi yang ada di Kalimantan, secara khusus membahas pembangunan kawasan IKN, yang hasilnya bisa memberikan rekomendasi ke presiden.
Para peserta rapat kerja KUC juga mengunjungi kawasan yang dijadikan lokasi pembangunan pusat pemerintahan IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.