Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor mengatakan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Kaltim terus bergerak membaik dengan menurunnya jumlah kasus positif COVID-19.
“Saat memuncaknya kasus pandemi COVID-19, ada sekitar 60 persen atau sekitar 240.000 dari total 307.343 UMKM di Kaltim terdampak,” katanya saat mewakili Gubernur Kaltim, membuka Pelatihan Produk Makanan Bagi UMKM di UPTD Pelatihan Koperasi Disperindagkop Kaltim di Samarinda, Selasa (28/9/2021).
Dikemukakannya sejak pandemi, ekonomi Kaltim turun bahkan hingga minus 5 persen. Namun saat ini pertumbuhan ekonomi kwartal II tahun 2021 sudah lebih baik, yakni tumbuh positif 5,76 persen, karena pelaku usaha lebih leluasa bergerak.
“Pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak positif tentunya akan menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM,” kata Roby, sapaan akrabnya.
Semua itu katanya tidak terlepas dari menurunnya jumlah kasus positif COVID-19 di Kaltim yang hanya tinggal 1.337 pasien dirawat dengan tingkat kesembuhan mencapai 95,7 persen. Padahal saat puncak pandemi Juli lalu, pasien dirawat mencapai 24 ribu orang.
Dengan menurunnya kasus COVID-19 dan Level PPKM terus menurun, sehingga aktivitas masyarakat bisa lebih terbuka, akses transportasi juga lebih mudah.
Selain itu upaya pemerintah melakukan diskresi keuangan negara untuk menanggulangi paparan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional berhasil dengan baik.
Roby menuturkan saat ini para ibu rumah tangga juga dapat mengikuti pelatihan membuat produk makanan dengan instruktur berpengalaman dari perusahaan ternama PT Bogasari.
Pelatihan berlangsung dari tanggal 28-30 September 2021, dengan komposisi teori 15 persen dan praktik 85 persen.
Sementara pelatihan produk makanan bagi UMKM yang digelar Disperindagkop Kaltim yang diikuti peserta berjumlah 280 orang. Sebanyak 30 orang akan mengikuti pelatihan secara langsung (luring) di UPTD Pelatihan Koperasi .
Sebanyak 250 orang lainnya mengikuti secara daring. Peserta daring bahkan ada yang berasal dari Jawa, Sulawesi dan Kalimantan.
“Mereka akan dilatih membuat cake marmer, sagu keju, mini pizza, roti bakso, terang bulan dan banana cake. Saya jamin rasanya tidak kalah dengan yang dijual di mal-mal, karena instrukturnya hebat dan berpengalaman," yakin Roby. (Adpimprov kaltim)