Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) HM Yadi Robyan Noor mengatakan persediaan minyak goreng Rp14.000 per liter sebanyak 40.000 liter untuk Kota Samarinda cukup hingga Hari Raya Idul Fitri dan enam bulan ke depan.
"Penyalurannya bertahap, hari ini berapa besok berapa. Tidak bisa langsung hari ini nanti malah terjadi kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan COVID -19," kata Roby di Samarinda, Kamis.
Ia menjelaskan Presiden RI melalui Menteri Perdagangan mengatakan persediaan minyak goreng Rp 14.000 per liter yang tadinya 11 juta liter menjadi 1,2 miliar liter.
"Itu untuk semua merek yang kemasan. Tapi untuk yang non kemasan nanti 10 hari ke depan harus Rp 14.000 per liter," katanya.
Robyan meminta masyarakat untuk melaporkan ke pihaknya apabila harga minyak goreng tidak sesuai kebijakan pemerintah Rp14.000 per liter.
Ia menegaskan pemerintah bertanggung jawab melayani rakyat, artinya menjamin persediaan minyak goreng dengan harga yang terjangkau.
Dikemukakannya yang menjadi masalah adalah beberapa kabupaten di Kaltim yang belum memiliki pasar modern.
"Harga minyak goreng Rp14.000 per liter akan lebih mudah disalurkan jika ada pasar modern. Kalau pasar tradisional atau rakyat masih sulit tapi percayalah kami pemerintah hadir untuk segera membantu," ucapnya.
Menurut Robyan tiga daerah di Kaltim yakni Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara terlebih dahulu menerima bantuan tersebut karena merupakan daerah aglomerasi.
"Artinya tiga wilayah itu aksesnya mudah. Seluruh kabupaten dan kota pasti akan mendapatkan harga minyak goreng yang sama Rp 14.000 per liter, itu kami jamin," tegasnya.