Berau, Kaltim (ANTARA) - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperidag) Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif, salah satunya adalah industri kecil menengah batik dan tenun lokal sebagai dukungan untuk kemajuan industri pariwisata.
"Pemkab Berau telah menyiapkan sumber daya manusia dalam meningkatkan produk unggulan wastra, yakni saat ini telah ada beberapa kelompok perajin wastra yang tersebar di tiga kampung," ujar Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Berau Eva Yunita di Berau, Selasa.
Sejumlah perajin tenun maupun wastra yang tersebar di tiga kampung itu, rinciannya adalah di Kampung Sukan Tengah di Kecamatan Sambaliung sebanyak 20 perajin, Tumbit Melayu di Kecamatan Teluk Bayur ada tujuh perajin, dan di Kampung Trans Bangun juga di Kecamatan Sambaliung ada 10 perajin.
Saat ini, katanya, Berau telah memiliki dua sentra tenun industri kecil dan menengah (IKM), yakni IKM sentra tenun di Kampung Tumbit Melayu dan sentra tenun IKM di Kampung Sukan Tengah.
Untuk sentra tenun di Tumbit Melayu merupakan IKM lama, sedangkan yang baru atau yang diresmikan pada Mei tahun ini adalah sentra tenun di Sukan Tengah yang telah diresmikan oleh Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita.
Sentra tenun ini dibangun dua tahap, yakni pada 2022 dan dilanjutkan lagi pada 2024, dengan sumber anggaran dari Alokasi Dana Khusus (DAK) Fisik Kementerian Perindustrian.
Keberadaan sentra tenun di Berau ini tentu bisa meningkatkan sektor industri kreatif yang berfokus pada wastra Indonesia khususnya tenun, agar mampu memenuhi permintaan konsumen.
Dalam sektor pariwisata, lanjut ia, banyak sub yang dapat digarap dan terus dikembangkan, salah satunya adalah ekonomi kreatif, sehingga ia bersyukur kepada pemerintah pusat dan provinsi yang telah memberikan dukungan dalam pembangunan sentra tenun tersebut.
"Sektor IKM menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Kabupaten Berau untuk terus dikembangkan. Hal ini dilakukan karena mengikuti pembangunan pariwisata yang terus digenjot, mengingat tingkat kunjungan wisata yang meningkat juga berdampak pada industri ikutan termasuk ekonomi kreatif," kata dia.