Samarinda (ANTARA) - Kabupaten Berau sebelumnya dijadwalkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIV yang akan berlangsung pada 28 Juli hingga 4 Agustus 2021 dipastikan batal di gelar.
"Hari ini kita menggelar rapat koordinasi virtual untuk menindaklanjuti hal tersebut. Kita minta Dispora Berau untuk menyampaikan hal-hal terkait pengunduran diri sebagai tuan rumah, " ujar Kepala Dispora Kaltim Agustianur saat memimpin rapat, Rabu (10/2).
Ia mengatakan pembatalan Kabupaten Berau menjadi tuan rumah penyelenggaraan POPDA XIV melalui surat Bupati Berau nomor 426/48/Dispora-Kab/II/2021 tertanggal 5 Februari perihal kelangsungan multieven pelajar dua tahunan tersebut.
Menurut penuturan Amiruddin selaku Kadispora Berau, pembatalan sebagai tuan rumah karena adanya lonjakan kasus COVID-19. Sedianya pada 15 Pebuari 2021 akan dilaksanakan rapat pembahasan Berau sebagai tuan rumah, akan tetapi diputuskan tidak melaksanakan POPDA pada tahun 2021.
Menurutnya semua masukan dan pertimbangan di rapat koordinasi nantinya akan di laporkan kepada Gubernur Kaltim untuk diambil keputusan terbaik," katanya.
Sementara Kadispora Kota Samarinda, Erham Yusuf menyatakan setuju pelaksanaan POPDA ditunda dikarenakan hasil yang dicapai dinilai akan kurang maksimal jika tetap terus dilaksanakan.
"Jika ditunjuk tuan rumah daerah lain apakah tidak bermasalah dengan penganggaran dan sebagainya, serta diperlukan koordinasi dengan gugus tugas provinsi untuk prediksi kedepan apakah lebih diperketat, atau justru diperlonggar. Hal ini menjadi dasar dan peganggan apabila Popda tetap dilaksanakan,"ujarnya.
Pada Rakoor tersebut sejumlah daerah lain yang setuju penundaan pelaksanaan POPDA XIV adalah Kota Bontang, Balikpapan dan Kutai Kartenegara.
Namun ada dua daerah yakni Kebupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser meggharapkan POPDA tetap digelar dengan berbagai alternatif.
Kadisdikpora PPU, H Alimuddin mengusulkan tuan rumah ditawarkan ke daerah lain yang bersedia, atau pelaksanaan pertandingan cabang olahraga dibagi ke Kabupaten dan Kota.
"Bisa juga pelaksanaan diambil alih oleh Dispora Kaltim. Perlu menjadi pertimbangan bersama dikarenakan POPNAS hingga kini masih akan tetap berjalan, apabila POPDA tidak berjalan bagaimana prosedur pemilihan atlet,"lanjutnya.
Senada dengan hal itu, Kadisporapar Paser, Yusuf Sumako meminta agar POPDA tetap dilaksanakan, namun diundur waktunya hingga kondisi memungkinkan dengan melaksanakan prosedur protokol kesehatan.
"Sebagai informasi kita bersama liga 1 Indonesia juga sudah mendapat restu tetap dilaksanakan dan dilaksanakan tanpa penonton. Untuk itu Paser menyatakan diri siap menjadi tuan rumah,"tegasnya.
Menanggapi berbagai usulan dan masukan dari Kabupaten dan Kota tersebut Agus Tianur didampingi Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga, Masturi Akbar T mengatakan bahwa sejauh ini hanya satu provinsi yang memutuskan melaksanakan POPDA yaitu Provinsi Jawa Tengah.
Dengan tata cara virtual dan dengan membatasi Cabor tertentu yang akan dipertandingkan. Sementara pelaksanaan Popnas di Palembang dan Bangka Belitung untuk atlet bila POPDA tidak terlaksana, maka akan dilakukan berbagai alternatif seperti untuk Sepakbola maka PPU bisa saja ditunjuk untuk mempersiapkan atlet bola atau senam.
"PPU lebih memiliki atlet yang siap bertanding dan saat ini memiliki track record yang baik, demikian juga untuk Cabor lain,"jelasnya.