Penajam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui dinas teknis dan pihak terkait menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) bagi warga tidak mampu yang terdampak Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di daerah itu.
"BLT-DD untuk di Kabupaten PPU ini totalnya ada 2.378 kepala keluarga (KK) penerima," ujar Kabid Pemerintahan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten PPU Nurbayah, saat menyerahkan BLT-DD di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Selasa.
Ia melanjutkan bahwa untuk penyaluran BLT tahap pertama sudah tuntas. Sedangkan Senin dan Selasa ini merupakan penyaluran perdana untuk BLT-DD tahap II di PPU yang dimulai dari Desa Gunung Mulia, selanjutnya segera menyusul ke desa-desa lainnya.
BLT-DD ini diberikan bagi warga tidak mampu dengan nilai Rp600 ribu per bulan per KK selama tiga bulan, yakni pada, Mei, Juni dan Juli.
Ini berarti setiap bulan terdapat Rp1,42 miliar DD dari 30 desa di PPU yang disalurkan untuk BLT-DD bagi 2.378 KK, sehingga total dalam tiga bulan tersebut nilainya mencapai Rp4,28 miliar.
Dilanjutkannya, sasaran penerima BLT-DD adalah keluarga miskin Non Program Keluarga Harapan (PKH), Non Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Non Kartu Pekerja, dan keluarga yang kehilangan mata pencaharian.
Kemudian keluarga yang belum terdata (exclusion error) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan memiliki anggota keluarga yang rentan sakit atau memiliki penyakit kronis menahun.
"Sekarang kita fokus penyaluran BLT-DD untuk tiga bulan pertama, yakni Mei, Juni, Juli. Sedangkan untuk tiga bulan berikutnya yang rencana ada lagi tambahan Rp300 ribu per bulan, saat ini kita belum bisa pastikan karena masih menunggu petunjuk dari pusat dan melihat kondisi dampak COVID-19," ucap Nurbayah.
Sementara itu, Kepala Desa Gunung Mulia, Oddang, ditemui setelah penyerahan BLT-DD yang langsung ke rumah-rumah warga penerima, mengatakan bahwa total penerima BLT-DD di desa yang dipimpinnya ini sebanyak 40 KK.
"Berdasarkan hasil musyawarah desa yang dihadiri semua elemen pada awal April lalu, sebenarnya jumlah calon penerima BLT-DD di desa ini ada 52 KK, tapi kemudian ternyata ada 12 KK yang terdata di Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemendes, maka sesuai kesepakatan, 12 KK ini kemudian dicoret sehingga tinggal 40 KK penerima," tutur Oddang.