Samarinda (Antaranews Kaltim) - Operasi pencarian enam penumpang kapal tenggelam yang dilaporkan hilang di perairan laut Tanjung Mangkalihat, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang dilakukan tim SAR gabungan hingga hari ketiga belum membuahkan hasil.
"Operasi SAR hari ketiga ini belum membuahkan hasil dan akan dilanjutkan besok (Rabu, 14/2) pagi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan Gusti Anwar Mulyadi melalui Kasi Operasi dan Siaga Octavianto ketika dihubungi dari Samarinda, Selasa malam.
Ia menjelaskan, operasi pencarian berlangsung sejak pagi hingga sore sekitar pukul 17.30 Wita, dengan luas area yang disisir tim SAR lebih kurang 412 mil laut atau sekitar 763 kilometer.
Selain personel Basarnas dari Pos SAR Kutai Timur, operasi pencarian juga melibatkan unsur dari Polsek dan Kepolisian Air Sangkulirang, Pos Tanjung Mangkalihat, kru tugboat (kapal tunda) Biak 6, dan masyarakat setempat.
"Malam ini seluruh personel tim SAR kembali `stand by` dan bermalam di tugboat yang berada di perairan Tanjung Mangkalihat," tambah Octavianto.
Peristiwa kecelakaan laut yang menimpa kapal Tarawani Baru berpenumpang tujuh orang dengan tugboat Biak VI penarik tongkang itu terjadi pada Minggu (11/2) dini hari di perairan laut Tanjung Mangkalihat, Kutai Timur.
Kapal Tarawani Baru berada di perairan itu untuk mengantar para pemancing mencari ikan, sementara tugboat yang menarik tongkang Jaya Pratama Abadi II melintasi perairan yang sama dalam perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah, menuju Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Akibat tabrakan itu, kapal Tarawani mengalami kerusakan berat dan akhirnya tenggelam. Dari tujuh penumpang kapal, seorang berhasil menyelamatkan diri atas nama Sukri, sedangkan enam penumpang lainnya masih dalam pencarian.
Identitas penumpang kapal yang tenggelam masing-masing Jakaria (56), Kardi (45), Marten, Sino, Rustam, dan seorang lagi teman Rustam yang belum diketahui identitasnya. Semua penumpang kapal itu warga Sangatta, Kutai Timur. (*)
"Operasi SAR hari ketiga ini belum membuahkan hasil dan akan dilanjutkan besok (Rabu, 14/2) pagi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan Gusti Anwar Mulyadi melalui Kasi Operasi dan Siaga Octavianto ketika dihubungi dari Samarinda, Selasa malam.
Ia menjelaskan, operasi pencarian berlangsung sejak pagi hingga sore sekitar pukul 17.30 Wita, dengan luas area yang disisir tim SAR lebih kurang 412 mil laut atau sekitar 763 kilometer.
Selain personel Basarnas dari Pos SAR Kutai Timur, operasi pencarian juga melibatkan unsur dari Polsek dan Kepolisian Air Sangkulirang, Pos Tanjung Mangkalihat, kru tugboat (kapal tunda) Biak 6, dan masyarakat setempat.
"Malam ini seluruh personel tim SAR kembali `stand by` dan bermalam di tugboat yang berada di perairan Tanjung Mangkalihat," tambah Octavianto.
Peristiwa kecelakaan laut yang menimpa kapal Tarawani Baru berpenumpang tujuh orang dengan tugboat Biak VI penarik tongkang itu terjadi pada Minggu (11/2) dini hari di perairan laut Tanjung Mangkalihat, Kutai Timur.
Kapal Tarawani Baru berada di perairan itu untuk mengantar para pemancing mencari ikan, sementara tugboat yang menarik tongkang Jaya Pratama Abadi II melintasi perairan yang sama dalam perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah, menuju Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Akibat tabrakan itu, kapal Tarawani mengalami kerusakan berat dan akhirnya tenggelam. Dari tujuh penumpang kapal, seorang berhasil menyelamatkan diri atas nama Sukri, sedangkan enam penumpang lainnya masih dalam pencarian.
Identitas penumpang kapal yang tenggelam masing-masing Jakaria (56), Kardi (45), Marten, Sino, Rustam, dan seorang lagi teman Rustam yang belum diketahui identitasnya. Semua penumpang kapal itu warga Sangatta, Kutai Timur. (*)