Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan pendataan wilayah rawan demam berdarah dengue guna mengantisipasi terjadinya lonjakan penderita DBD di daerah setempat.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Eka Wardhana saat ditemui di Penajam, Rabu, mengatakan memasuki musim pancaroba saat ini tidak ada peningkatan penderita DBD di wilayah Penajam Paser Utara.
Kendati demikian, Dinas Kesehatan memprediksi pada Juni 2017 akan terjadi lonjakan epidemiologi DBD di daerah setempat.
"Kami prediksi akan tejadi lonjakan penderita DBD secara drastis di wilayah Penajam Paser Utara pada Juni 2017," ujar Eka Wardhana.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut ia, Dinkes menurunkan tim survailen epidemiologi untuk mencari data wilayah rawan penularan DBD.
Eka Wardhana menjelaskan tim itu melakukan pendataan wilayah rawan DBD, kemudian melakukan "fogging" atau penyemprotan untuk memberantas sarang nyamuk.
Namun, Eka Wardhana merasa khawatir dengan adanya jasa fogging yang dilakukan di luar rekomendasi dari Dinas Kesehatan.
"Apalagi fogging yang hanya menggunakan bahan dasar solar, justru dapat semakin membahayakan kesehatan warga," tambahnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara tidak menjamin jasa fogging tersebut telah memenuhi standardisasi atau belum, namun berharap masyarakat bisa lebih cerdas dengan tidak melakukan fogging sembarangan.
"Jadi, masyarakat jangan menggunakan jasa fogging di luar rekomendasi Dinas Kesehatan, karena dapat membahayakan kesehatan," katanya.
Sepanjang 2017, tambah Eka Wardhana, terdata Kecamatan Penajam merupakan wilayah rawan DBD dengan ditemukan enam kasus, sedangkan tiga kecamatan lainnya masih tergolong aman. (*)