Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerapkan teknik serangga mandul (TSM) pada nyamuk Aedes Aegypti untuk menekan populasi penyebab demam berdarah dengue (DBD) itu.
"Tujuannya supaya populasi nyamuk DBD ini bisa ditekan sampai batas aman," kata Peneliti Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi Organisasi Tenaga Nuklir BRIN Beni Ernawan di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan metode yang digunakan dalam TSM memanfaatkan paparan radiasi gamma Cobalt 60 dan Cesium yang dipaparkan ketika nyamuk DBD dalam fase pupa.
Target utama dari teknik ini, memandulkan nyamuk jantan Aedes Aegypti sehingga meski melakukan kawin, telur sang betina tidak bisa menetas.
Ia mengatakan salah satu kelemahan utama teknik ini daya saing kawin (mating competitiveness) menurun dibandingkan dengan jantan normal (noniradiasi).
Baca juga: Dinkes Kaltim optimis turunkan angka DBD
"Nyamuk jantan mandul yg terpapar sinar gamma kemampuan terbang, umur, dan daya saing kawinnya turun" katanya.