Balikpapan (ANTARA) - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) memprioritaskan anak usia 6-15 tahun untuk mendapatkan vaksinasi demam berdarah dengue (DBD) dengan kuota sekitar 10 ribu dosis.
“Kita akan mulai vaksinasi November mendatang,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Balikpapan Andi Sri Juliarti di Balikpapan, Rabu.
Karena jumlah vaksin yang tersedia hanya 10 ribu dosis, lanjut Juliarti, pihaknya mengutamakan kecamatan yang kasus DBD-nya paling banyak, yaitu Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah.
"Kami memulai pemberian vaksin pada sekolah-sekolah yang berada di dua kecamatan tersebut dan vaksinasi akan dilakukan oleh tenaga medis Puskesmas setempat," katanya.
Sementara itu, sepanjang Oktober 2023, Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi kepada para kepala sekolah terkait vaksinasi tersebut. Selanjutnya, informasi tersebut disampaikan kepada para guru, siswa dan orangtua atau wali murid, sebab vaksinasi ini perlu izin orangtua atau wali murid.
Vaksinasi adalah satu upaya mencegah penyakit demam berdarah. Upaya lainnya adalah dengan memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti, nyamuk yang membawa virus tersebut dan menularkannya kepada manusia.
Pemutusan siklus dengan cara sederhana, yaitu dengan melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur) pada tempat-tempat atau benda-benda yang menampung air bersih. Dengan menghilangkan genangan atau tampungan air bersih, nyamuk kehilangan tempat berkembang biak, juga mematikan larva nyamuk atau jentik-jentik yang ada di air tersebut.
Untuk tempat air yang besar dan tidak bisa ditutup, dapat digunakan abate atau larvasida. Agar lebih efektif, 3M harus dilakukan dalam satu lingkungan secara serentak. Warga dapat melakukannya dengan bergotong royong.
Kadinkes mengungkapkan sejak Januari hingga akhir September 2023, kasus demam berdarah di Balikpapan mencapai 1.681 penderita dengan empat meninggal dunia, yang seluruhnya anak-anak.
“Jumlah itu ada peningkatan. Tahun lalu sebanyak 1.400 kasus. Karena itu, saya ajak masyarakat untuk mengaktifkan lagi kader jumantiknya, untuk kembali lagi bergotong royong membersihkan lingkungan dan menerapkan 3M,” kata Juliarti.