Penajam Paser Utara (ANTARA) - DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menilai pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan sarana efektif untuk melakukan deteksi dini terhadap kekerdilan anak (stunting).
"Banyak orang tua cek kesehatan anak di posyandu bisa cegah stunting," ujar anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Iskandar Himala di Penajam, Rabu.
Posyandu dapat membantu mempercepat penanganan kekerdilan anak dan kesehatan masyarakat. Posyandu berperan penting bagi kesehatan masyarakat untuk memantau dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu, bayi, bayi bawah lima tahun (balita), lanjut usia (lansia), dan remaja.
"DPRD terus dukung melalui fungsi penganggaran, anggota DPRD juga dukung melalui dana aspirasi untuk posyandu dan fasilitas," tambahnya.
Saat ini tercatat 259 posyandu tersebar di Kabupaten Penajam Paser Utara, tetapi DPRD meminta pemerintah kabupaten memastikan setiap desa, kelurahan, serta RT memiliki posyandu yang layak dan terdaftar agar penanganan kekerdilan anak dapat dilakukan lebih efektif.
"Kader posyandu harus dapat mendeteksi risiko awal masalah kesehatan, termasuk stunting di wilayah masing-masing, dan meningkatkan kerja sama lintas sektor," kata Andi Iskandar Himala.
Kekerdilan anak dan memaksimalkan fasilitas kesehatan, khususnya posyandu menjadi perhatian, timpal anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara lainnya, Sakka.
Penajaman akurasi data kekerdilan anak yang telah tersedia dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Penajam Paser Utara juga penting dalam penanganan stunting.
"Penajaman data stunting penting untuk maksimalkan pembangunan fasilitas kesehatan, khususnya posyandu di setiap wilayah," katanya.
Kader dan pengurus posyandu bukan sekadar menjalankan kegiatan rutin, tetapi juga didorong melakukan inovasi agar dapat menjawab dan menyesuaikan pelayanan posyandu dengan kebutuhan masyarakat, demikian Sakka.(Adv)