Samarinda (ANTARA) - Warga Samarinda, Kalimantan Timur yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSK) mampu membangun usaha berskala mikro berkat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Dulu itu, jangankan menabung untuk modal usaha kecil-kecilan, malah uang selalu habis memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari" kata penerima manfaat PKH Elisa di Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda, Rabu.
Ia yang menerima PKH sejak 2017 menceritakan pengalamannya bahwa sebelum menerima program tersebut, Elisa dan suaminya hanya mengandalkan uang hasil bekerja serabutan mencari daun pisang untuk dijual. Penghasilan yang tidak menentu membuat mereka pas-pasan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak.
Elisa akhirnya bisa menabung untuk modal usaha kecil-kecilan pada tahun 2024 dampak dari bantuan PKH. Ia berjualan kue secara online dan offline, terutama saat bulan puasa. Usaha ini membantu menambah penghasilan keluarga dan meringankan beban ekonomi.
"Lumayan untuk tambahan penghasilan," ungkapnya.
Bantuan PKH yang diterima setiap bulan dimanfaatkannya untuk biaya sekolah kedua anaknya di SMP dan SD. Sementara itu, BPNT yang awalnya berupa sembako, kini berupa uang tunai yang digunakan untuk membeli kebutuhan pokok.
Baca juga: Warga Samarinda akui PKH-BPNT bantu penuhi kebutuhan dasar
Senada dengan Elisa, Lusiana, penerima manfaat PKH lainnya di Samarinda juga merasakan manfaat yang sama. Ia menggunakan bantuan PKH untuk biaya sekolah anaknya yang duduk di bangku SMP. Lusiana berharap program PKH terus berlanjut dan jumlah bantuannya dapat ditingkatkan.
"Karena dapat PKH dan BPNT, saya juga bisa menyisihkan biaya rumah tangga untuk membuka usaha gorengan," ucap Lusiana.
Pada bulan Ramadhan, Lusiana berjualan kue basah untuk keperluan takjil, seperti kue lapis India, serta kue talam.
"Hasilnya bisa buat simpanan keluarga, tak lagi dapat sehari langsung habis," tambahnya.
Pendamping PKH Kelurahan Sempaja Utara Akhmad Ramdani menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial keluarga penerima manfaat. Selain memberikan bantuan tunai, pendamping PKH juga memberikan pendampingan dan pelatihan kepada penerima manfaat agar mandiri secara ekonomi.
"Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga memberikan pendampingan agar keluarga penerima manfaat bisa mengembangkan potensi diri dan mandiri secara ekonomi," jelas Akhmad.
Program PKH dan BPNT yang disalurkan di Samarinda terbukti mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga kurang mampu di Samarinda dengan membuka peluang mereka mengoptimalkan usaha mikro.
Baca juga: Kabupaten Penajam salurkan bantuan PKH Kemensos kepada 5.126 KPM