Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pasar tradisional di Kota Balikpapan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Kami meninjau langsung untuk memastikan kestabilan harga menjaga inflasi kebutuhan pokok serta ketersediaan pasokan bagi masyarakat terlebih menjelang Idul Fitri," jelas Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, Kamis (27/3).
Menurut Bagus, pemantauan di Pasar Klandasan dan Pasar Pandan Sari ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren harga, mencegah praktik spekulatif, serta memastikan distribusi barang berjalan lancar.
"Ini adalah langkah konkret dalam menjaga daya beli masyarakat, bila ditemukan lonjakan harga yang signifikan, kami segera berkoordinasi untuk mengambil langkah intervensi yang diperlukan," ujarnya.
Bagus menegaskan, pentingnya sinergi antara pemerintah, pedagang, dan distributor guna menjaga keseimbangan harga.
Lanjut Bagus menyampaikan, dalam sidak tersebut, sejumlah pedagang di kedua pasar itu mengungkapkan bahwa beberapa komoditas seperti beras, minyak goreng, dan cabai mengalami sedikit kenaikan harga.
Dia memperkirakan, faktor cuaca dan kelancaran distribusi disebut sebagai penyebab utama fluktuasi harga.
Meski demikian, Bagus memastikan dari informasi yang dia himpun stok bahan pokok masih dalam kondisi aman dan tersedia bagi masyarakat hingga setelah lebaran nanti.
Dia kembali melanjutkan, sebagai upaya memperketat pengawasan, Pemkot Balikpapan juga akan memanfaatkan teknologi digital, termasuk aplikasi pelaporan harga secara "real-time".
Selain itu, Bagus juga menghimbau masyarakat untuk turut serta dalam mengawasi pergerakan harga serta melaporkan jika ditemukan indikasi penimbunan atau spekulasi yang berpotensi merugikan konsumen.
Bagus menambahkan, sebelumnya Pemkot Balikpapan sudah melakukan sejumlah langkah untuk pengendalian inflasi yang mencakup operasi operasi pasar murah, penguatan stok pangan melalui cadangan pemerintah, serta penyesuaian kebijakan perdagangan seperti impor dan distribusi.
Tidak hanya itu, Pemkot juga bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk mengawasi potensi pelanggaran, termasuk praktik kartel harga dan penimbunan barang.
Dengan pemantauan yang intensif serta strategi pengendalian yang tepat, Bagus mengaku optimis dapat menjaga stabilitas harga sembako.
Dia berharap, langkah yang diambil tersebut bisa memastikan masyarakat tetap mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
"Ini juga sekaligus menekan laju inflasi di kota ini," katanya.