Balikpapan (ANTARA) - Kepala Satuan Pelayanan Pelabuhan Kariangau Balikpapan, Karolus Makin mengatakan dibukanya secara fungsional jalan bebas hambatan berbayar atau Tol Ibu kota Nusantara (IKN) tidak membuat pemudik via Pelabuhan Ferry Kariangau khususnya menuju Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang menggunakan kendaraan roda empat mengalami penurunan.
"Pada puncak arus mudik, tepatnya H-3 menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, Jumat kemarin, jumlah pengendara roda empat lebih meningkat hingga 181 persen yang menggunakan Pelabuhan Ferry menuju PPU," katanya di Balikpapan, Sabtu (29/3).
Ia menyebutkan berdasarkan data Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Kariangau, pada H-3 tahun 2024 lalu, jumlah pengendara roda empat atau lebih yang menggunakan transportasi laut via Pelabuhan Kariangau menuju PPU hanya sebanyak 915 kendaraan.
"Dan pada tahun 2025 di periode yang sama mencapai 2.573 kendaraan," ujarnya.
Sementara itu, untuk kendaraan roda 2 mengalami peningkatan sebesar 83 persen, dengan rincian tahun 2024 sebanyak 1.662 kendaraan, dan tahun 2025 sebanyak 3.035 kendaraan.
Di sisi lain, ujar dia, terjadi penurunan pada jumlah penumpang sebesar 33 persen, tahun 2024 jumlah penumpang mencapai 6.547 dengan rincian 661 penumpang pejalan kaki dan 5.927 penumpang dalam kendaraan.
"Sedangkan untuk tahun ini terdapat hanya 4.401 penumpang dengan rincian 357 penumpang pejalan kaki dan 4.044 penumpang dalam kendaraan," paparnya.
Sekedar diketahui, Pelabuhan Ferry Kariangau tidak hanya melayani penumpang dari Balikpapan menuju PPU yang masih satu Provinsi dengan Kota Balikpapan yakni Kalimantan Timur.
Namun Pelabuhan itu juga melayani penumpang lintas provinsi yakni Kalimantan Selatan via PPU, Kabupaten Mamuju (Sulawesi Barat), dan Kota Palu (Sulawesi Tengah).
Dia memaparkan, untuk tujuan Pelabuhan Mamuju pada H-3 tahun ini terdapat 1.348 penumpang dengan rincian 1.180 penumpang pejalan kaki dan 168 penumpang dalam kendaraan
"Kemudian untuk kendaraan roda dua terdapat 156 unit dan 12 unit untuk kendaraan roda 4 dan di atasnya," paparnya.
Selanjutnya untuk tujuan Palu, terdapat sebanyak 449 penumpang, dengan rincian 334 penumpang pejalan kaki, dan 115 penumpang dalam kendaraan.
Kemudian terdapat 41 kendaraan roda dua dan 15 kendaraan roda empat atau di atas roda empat.
Karolus menambahkan, kapasitas kapal menjadi faktor utama dalam menentukan jumlah penumpang yang dapat diangkut.
"Kami terus melakukan pemantauan untuk memastikan kelancaran arus mudik, termasuk mengatur jadwal keberangkatan kapal sesuai dengan permintaan penumpang," katanya.