Penajam Paser Utara (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menyebut peserta didik Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto bakal tinggal di asrama sekolah itu.
"Sekolah Rakyat dibangun pemerintah pusat tahun ini," ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara Saidin ketika ditanya mengenai program Sekolah Rakyat di Penajam, Kamis.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah menyiapkan lahan milik pemerintah kabupaten setempat lebih kurang 6,7 hektare di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam untuk pembangunan Sekolah Rakyat tersebut.
Sekolah Rakyat memiliki 36 rombongan belajar (rombel) terdiri atas jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). SD memiliki 18 rombel, SMP dan SMA, masing-masing mempunyai sembilan rombel.
"Sekolah Rakyat terapkan sekolah berasrama (boarding school), jadi peserta didik tinggal di asrama sekolah itu," katanya.
Pada tahun ajaran baru Sekolah Rakyat bakal diisi 90 peserta didik kelas satu SD yang terbagi dalam tiga kelas dan 96 peserta didik kelas satu SMP dan SMA untuk mengisi tiga kelas.
Sekolah Rakyat yang menerapkan sistem sekolah asrama tersebut, kata dia, diperkirakan membutuhkan 282 peserta didik untuk tahun ajaran pertama.
Pemenuhan peserta didik Sekolah Rakyat dilakukan dengan melakukan verifikasi warga kurang mampu, ujar dia, dengan menikah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara.
Perekrutan tenaga pendidik Sekolah Rakyat diutamakan atau diprioritaskan warga lokal atau penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara, dan apabila kebutuhan tidak tercukupi bakal dibuka kesempatan bagi warga luar daerah.
Dana pembangunan fisik Sekolah Rakyat ditanggung pemerintah pusat, anggaran operasional sekolah untuk warga kurang mampu tersebut juga ditanggung pemerintah pusat.
"Termasuk biaya operasional asrama sekolah disiapkan anggaran melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)," demikian Saidin.(Adv)