Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyarankan agar parsel-parsel yang disajikan di supermarket dan lain sebagainya menggunakan produk Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) lokal.
"Tadi kami mendapatkan masukan, ternyata parsel di sini kebanyakan pabrikan bukan produksi UMKM lokal," kata Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) parsel di salah satu supermarket di Balikpapan," Kamis (27/3).
Ia sangat menyayangkan parsel yang dijual kebanyakan pabrikan oleh karena itu ia menyarankan agar tahun depan beralih menggunakan produk lokal.
Bagus menyebutkan hal tersebut guna membantu ekonomi lokal atau ekonomi warga sekitar melalui produk UMKM yang mereka sajikan.
Pada sidak tersebut, ditemukan parsel yang masa berlakunya atau masa kadaluarsa kurang dari enam bulan.
Menurutnya berdasarkan informasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan, masa berlaku itu paling tidak harus di atas enam bulan.
"Jadi bila di bawah enam bulan sudah dianggap kadaluarsa," katanya.
Oleh karena itu ia meminta untuk mengganti produk yang telah memasuki masa kadaluarsa tersebut.
Bagus juga menyoroti selain masa kadaluarsa, yang menjadi perhatian adalah kemasan produk.
"Kami tidak ingin kemasan itu rusak," ucapnya.
Bagus menambahkan, sidak tersebut digelar untuk memastikan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi makanan dari parsel yang terjual tersebut.
"Maka ini perlu kami lakukan, karena biasanya di hari-hari mendekati lebaran itu banyak pengiriman parsel, maka harus diantisipasi sejak dini," ujarnya.