Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda, Kalimantan Timur, yang selama ini konsentrasi membersihkan daerah aliran sungai, kini mulai merambah sampah darat terutama parit dan sekitarnya.
"Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman baik keluarga GMSS-SKM, komunitas Warkop Care, Komunitas Orang Indonesia (OI), mahasiswa, dan warga setempat yang membantu bersih-bersih lingkungan," ujar Sekretaris GMSS-SKM Khairil Marjuki Tanjung di Samarinda, Minggu.
Hal itu dikatakannya setelah membersihkan parit di Jalan Pramuka Samarinda. Kegiatan bersih-bersih tersebut juga diwarnai aksi pembagian selebaran tentang kesadaran untuk membuang sampah ke tempat yang telah disediakan.
Ia berharap aksi yang dilakukan sejumlah komunitas dan beberapa warga setempat tersebut mampu menyadarkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama kesadaran warga yang masih suka membuang sampah ke parit maupun melempar sampah ke tempat pembuangan sampah.
Ia menjelaskan gerakan membersihkan parit yang dilakukan Minggu ini paling tidak memiliki tiga tujuan, yakni sebagai sindiran, sebagai pendidikan kepada warga tentang arti penting sebuah parit, dan untuk membersihkan parit itu sendiri agar alirannya lancar dan tidak menimbulkan banjir.
Menurut Marjuki yang kini telah membuat posko relawan penanganan sampah di kawasan darat tersebut, sesungguhnya sampah yang dibuang warga ke parit selain dapat menyumbat aliran parit dan mengakibatkan banjir, lama kelamaan sampah tersebut juga akan masuk ke sungai yang bisa menghambat DAS.
Sebenarnya, lanjut dia, secara tidak sadar masyarakat sering membuang bungkus permen atau puntung rokok ke parit, lambat laun bisa menyebabkan banjir.
Sehelai sampah yang dibuang itu tanpa disadari sebenarnya akan menyebabkan pendangkalan parit dan menghambat aliran sungai, karena hal itu dilakukan terus menerus dan oleh banyak orang.
"Biasanya kami konsentrasi membersihkan SKM, namun hari ini kami konsentrasi mengurus sampah parit. Saya bukan warga Jalan Pramuka, tapi saya prihatin karena di Pramuka ini banjirnya dalam jika hujan, makanya kami beramai-ramai membantu membersihkan," ujar Krisdiyanto, salah satu relawan yang rela selami parit untuk mengambil sampah di dasarnya. (*)