Sangata (ANTARA News-Kaltim) - Pemkab Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur melalui program pembenahan berbagai kelemahan infrastruktur sehingga kini ratusan rumah pada kawasan terpencil di daerah itu telah menikmati aliran listrik.
"Bupati Kutim Isran Noor meresmikan penggunaan pembangkit Listrik Tenaga Diesel ( PLTD) untuk Desa Persiapan Muara Dun, yakni sebuah desa terpencil di Kabupaten Kutai Timur kemarin (6/5)," kata Kabag Humas Pemkab Kutim Drs HMSjafranuddin, Sabtu
Lokasi tempat peresmian itu adalah Desa Persiapan Muara Dun, sebuah desa terpencil yang masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur.
Sebelumnya, desa itu akan gelap gulita jika malam hari dan siang harinya warga kesulitan untuk menghidupkan berbagai alat elektronik karena tidak ada energi listrik.
"Namun, dengan program ini maka warga di kawasan pedalaman ini sudah bisa menikmati listrik," katanya.
Kapasitas PLTD yang pembangunannya sejak anggaran 2009 mampu menjangkau 400 rumah namun yang sudah terpasang 245 rumah.
Ke-245 rumah itu masing-masing di Muara Dun 115 rumah, Teluk Baru 70 rumah dan Dusun Dun Ilir 60 rumah.
"Pemkab menargetkan bahwa sampai akhir 2010 maka semua rumah berjumlah sekitar 400 unit itu semuanya terlayani aliran listrik," katanya.
Sjafranuddin mengungkapkan bahwa saat peresmian, bupati Isran Noor mengatakan persoalan listrik bukan kewenangan Pemkab Kutim namun demi pemerataan pembangunan pemasangan jaringan listrik di desa terus berlanjut.
"Pak Isran berharap adanya penerangan listrik masyarakat semakin maju karena anak-anak bisa belajar selain itu masyarakat dapat mengetahui kemajuan daerah terutama pesan-pesan pembangunan," kata dia.
Bersama Wabup H Ardiansyah Sulaiman dan sejumlah anggota DPRD Kutim lainnya, ia mengharapkan warga Muara Dun terus meningkatkan kebersamaan dan persatuan bangsa.
"Terwujudnya pengadaan dan pemasagan jaringan listrik di Muara Dun menurut Bupati Isran Noor berkat kebersamaan antarwarga," imbuh dia.
Camat Muara Ancalong Darsafani menyatakan bahwa PLTD Muara Dun pengelolaannya dilakukan masyarakat dengan menerapkan pola gotong royong.
Ia mengharapkan agar setiap keuarga bisa melaksanakan kewajibannya untuk membayar biaya bulanan termasuk pengadaan BBM dan gaji petugas.
Darsafani menyebutkan bahwa pembangunan di Muara Dun terus berkembang diantaranya pembangunan Gedung Balai Desa, penyediaan air bersih dan semenisasi sepanjang 527 meter.
"Dulu kami jalan kaki dan licin, sekarang bisa naik sepeda motor karena jalannya sudah disemen," ujar Suriansyah, Plt Kades Muara Dun.