Sangatta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) segera membangun sistem tempat pengelolaan sampah terpadu berbasis lingkungan dan edukasi (TPST-BSE), untuk mengubah limbah sampah menjadi bernilai ekonomis.
"Kita harus segera mengubah cara pandang. Sampah bukan lagi beban, melainkan sumber daya yang bisa menghasilkan uang," katanya Wakil Bupati Kutim Mahyunadi saat kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas beberapa waktu lalu.
Ia memimpin langsung kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas untuk melihat langsung TPST-BSE yang telah dilaksanakan kabupaten tersebut.
Mahyunadi mengatakan kunjungan ke Banyumas bukan sekedar melihat fasilitas pengolahan sampah modern, tetapi juga untuk menyerap pola pikir dalam menghadapi salah satu tantangan lingkungan.
Dia mengungkapkan keinginannya mengadopsi sistem pengolahan sampah yang modern dan bernilai ekonomis ke Kabupaten Kutai Timur. Sehingga, permasalahan sampah di Kutim dapat teratasi dengan lebih baik.
"Bagi Kutim, langkah ini awal transformasi, Banyumas telah membuktikan dengan komitmen dan inovasi. Kutim juga harus bisa," tegasnya.
Mahyunadi menambahkan pengembangan TPS modern di Kutim ditargetkan pada tahun 2026 mendatang. Komitmen tersebut diharapkan menjadi tonggak pembangunan pengolahan sampah yang profesional dan berkelanjutan.
"Tahun ini mungkin belum bisa terlaksana, tapi tahun depan Insyallah akan kami bangun. Target kami Kutim bersih dan meraih penghargaan Adipura," katanya.
Mahyunadi menuturkan dengan melihat langsung pengolahan sampah di Banyumas. Pemkab Kutim dapat menggali informasi secara detail terkait teknologi yang digunakan, skema pengolahan, hingga edukasi masyarakat yang diterapkan.