Sangatta (ANTARA) - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menyatakan kesiapan pemerintah daerah itu, menjadi salah satu lokasi strategis pembangunan pabrik Dimethyl Ether (DME) sebagai hilirisasi sektor energi berbahan baku batubara.
"Pemerintah Kabupaten Kutai Timur siap menyambut hilirisasi industri DME yang menjadi prioritas pemerintah pusat," katanya di Sangatta, Rabu.
Dia mengungkapkan, sebelumnya investor asing dari Amerika mundur dari rencana pembangunan pabrik Dimethyl Ether, kemudian terbaru ada investor dari China mau masuk.
Ardiansyah menjelaskan proyek tersebut sebelumnya telah direncanakan sejak tahun 2020 lalu, berlokasi di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon. Pabrik itu merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditargetkan rampung pada 2024 lalu.
"Namun dengan keluarnya investor asing dari Amerika Air Products and Chemicals, sehingga pembangunan pabrik DME tersebut menjadi tertunda," ujarnya.
Lanjut Ardiansyah, terakhir Informasi yang didapat dari media, bahwa Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan tetap membangun hilirisasi industri batubara, tanpa bergantung pada investor asing.
"Kami selalu siap menyambut kembali hilirisasi batubara di Kutai Timur. Ini kabar baik untuk perekonomian kita," ucapnya.
Diakuinya, meski hingga saat ini belum ada koordinasi dari Pemerintah Pusat ke Kabupaten Kutai Timur terkait keberlanjutan proyek tersebut.
Ardiansyah menambahkan bahwa proyek gasifikasi batubara menjadi DME adalah proyek terbesar di antara 21 proyek hilirisasi yang sedang dipercepat pemerintah pusat saat ini.