Sangatta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bekerjasama dengan Nyalanesia dalam menerbitkan buku antologi karya siswa tingkat SD dan SMP untuk bersaing di tingkat nasional
"Hasil karya siswa, berupa buku antologi ada sekitar 133 buku yang siap bersaing di tingkat nasional yang diselenggarakan Nyalanesia," kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, usai penutupan Fastival Literasi Kutim 2025, di Gedung Serbaguna (GSG) Sangatta, Senin (8/12).
Dia menyebutkan sebanyak 133 buku antologi tersebut memuat 11.045 puisi dan 103 cerita pendek (cerpen) tersebut melibatkan ratusan sekolah di Kutai Timur.
Capaian tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah dalam peningkatan literasi. Hal itu sebagai fondasi krusial dalam menyiapkan generasi Kutim menuju Indonesia Emas 2045.
Ardiansyah menilai perkembangan literasi di Kutim semakin pesat, tidak hanya terbatas pada membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi digital dan ekonomi kreatif.
Menurutnya, berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kutim, indeks pengembangan literasi masyarakat tahun 2024 meningkat 74,54 dari tahun 2023 di angka 58,08.
"Saya sangat berterima kasih atas kolaborasi hebat setiap dinas yang mampu meningkatkan literasi di Kutai Timur," ujarnya.
Lanjutnya, pemerintah daerah tengah menyiapkan program dan pemenuhan sarana dan prasarana dalam peningkatan literasi yang lebih baik.
Sementara itu, Advisor Nyalanesia, Imam Subchan mengatakan, pihaknya saat ini tengah mendampingi peningkatan literasi di tiga daerah di Kalimantan Timur, yakni Balikpapan, Berau, dan Kutai Timur.
la menyebut capaian Kutim, yakni 93 buku tunggal sekolah, 42 buku kolaborasi, dan 187 website literasi sekolah, sebagai capaian yang luar biasa.
"Capaian ini bukan sekadar angka, tetapi nafas baru bagi pendidikan literasi Kutim," tegasnya.
Imam menambahkan, pendampingan di Kutai Timur, dilakukan selama dua bulan sejak 27 Oktober 2025 hingga 8 Desember 2025. Pendampingan tersebut akan terus berlanjut hingga Maret 2026 mendatang.
