Bontang, Kaltim (ANTARA) - Realisasi investasi yang masuk ke Kota Bontang, Kalimantan Timur, sepanjang tahun 2024 mencapai nominal Rp2,7 triliun, disokong penanaman modal dalam negeri ( PMDN ) mencapai Rp2,5 triliun, sedangkan sisanya penanaman modal asing ( PMA ).
"Realisasi jumlah investasi tersebut mencerminkan tingginya kepercayaan investor terhadap iklim investasi yang kondusif di Kota Bontang," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP ) Kota Bontang Muhammad Aspiannur di Bontang, Selasa.
Investasi yang mencapai Rp2,7 triliun tersebut meningkat 12,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp2,35 triliun, menggambarkan iklim investasi di kawasan ini kondusif.
Peningkatan tersebut ingin kembali terulang di tahun ini, agar pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik guna memastikan kemudahan bagi para investor dalam berinvestasi, sehingga para pemilik modal menjadikannya tujuan utama dalam berbisnis di berbagai bidang.
Investasi di Bontang 2024 paling banyak diserap di Kecamatan Bontang Utara dengan nilai Rp2,39 triliun atau 88,23 persen dari total investasi, disusul Kecamatan Bontang Selatan dengan nilai Rp317 miliar atau 11 persen, dan Kecamatan Bontang Barat terealisasi Rp1,36 miliar atau 0,05 persen dari total investasi.
Investasi yang masuk tersebut berhasil menyerap 512 tenaga kerja Indonesia, dengan rincian investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyerap 475 tenaga kerja dan investasi dari penanaman modal asing (PMA) menyerap 37 tenaga kerja.
"Tentu kami mengapresiasi investasi ini, karena ini tidak hanya meningkatkan perekonomian, tetapi juga membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Ini sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Bontang sebagai kota yang maju dan inklusif," katanya.
Ia menyebutkan, sektor yang mendominasi realisasi investasi PMDN tahun 2024 ada lima bidang usaha, yakni industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi dengan nilai investasi mencapai Rp2,1 triliun.
Kemudian bidang usaha jasa lainnya dengan nilai investasi Rp140 miliar, bidang perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai Rp77,6 miliar, bidang perdagangan dan reparasi Rp49,5 miliar, serta bidang usaha konstruksi dengan nilai investasi Rp44,4 miliar.
“Keberhasilan sektor industri kimia dasar yang mendominasi realisasi penanaman modal dalam negeri menunjukkan bahwa Kota Bontang masih menjadi sentra industri kimia dan petrokimia di Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Aspiannur .