Sangatta (ANTARA) - Menjelang Bulan Ramadhan 1446 Hijriah di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, harga minyak goreng dan cabai mengalami kenaikan cukup signifikan.
"Harga minyak goreng yang direkomendasikan pemerintah untuk dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter, mengalami kenaikan menjadi Rp19.000 per liter di tingkat pengecer," kata Sekretaris Daerah Kutim Rizali Hadi, usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Sangatta, Rabu (26/2).
Dia mengatakan harga ditingkat distributor pertama minyak goreng sudah mencapai harga Rp16.666 per liter. Kemudian sampai di pengecer menaikkan harga menjadi Rp19.000 per liter.
"Sedangkan harga cabai rawit yang sebelumnya berkisar Rp80.000 per kilogram, juga mengalami kenaikan menjadi Rp90.000 per kilogram," sebutnya.
Rizali menuturkan saat sidak (sidak) di pasar induk Sangatta Utara terjadinya kenaikan harga cabai rawit tersebut karena faktor kelangkaan, hal tersebut menjadi perhatian.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan dalam dua minggu ke depan, di Kecamatan Kaubun dan Kaliorang akan ada panen cabai. Diharapkan ini bisa membantu menurunkan harga di tingkat pengecer.
Lanjutnya untuk beberapa komoditas lain seperti bawang merah, beras, daging, dan ikan juga mengalami kenaikan. Namun, kenaikan komoditas tersebut dinilai masih wajar, tidak sebesar minyak goreng dan cabai.
Rizali menjelaskan, pemerintah daerah memastikan bahwa stok bahan pangan lainnya seperti beras dan daging relatif aman menjelang Ramadhan.
“Stok barang selain minyak goreng dan cabai, aman.persediaan cukup hingga bulan puasa,” katanya..
Dikemukakannya untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan pemerintah daerah mengambil langkah-langkah strategis, seperti melakukan operasi pasar dan berkoordinasi dengan petani untuk meningkatkan produksi bahan pangan.
Rizali menegaskan, sidak yang dilakukan pemerintah daerah adalah untuk memastikan harga dan stok bahan pokok dan penting (bapokting) jelang bulan Ramadhan, tercukupi serta tidak terjadi lonjakan harga.