Samarinda (ANTARA) - Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur kesehatan di Kota Tepian untuk meningkatkan mutu layanan Rumah Sakit Umum Daerah I A Moeis dengan menggandeng investor asing.
"Alhamdulillah, mimpi kita untuk memiliki rumah sakit berkelas dunia semakin dekat untuk terwujud," ujar Andi Harun usai Sidang Paripurna DPRD dalam rangka HUT ke-367 Samarinda di Gedung DPRD Samarinda, Kaltim, Rabu.
Disampaikannya, RSUD I.A. Moeis akan ditingkatkan menjadi rumah sakit berkelas internasional dengan investasi mencapai Rp700 miliar melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Proyek yang telah disetujui pemerintah ini telah memasuki tahap lelang pada 20 Januari 2025.
Ia menjelaskan bahwa proses lelang melibatkan investor asing, dengan informasi yang beredar menyebutkan sumber pendanaan berasal dari Aspen Medical Group, perusahaan yang berpusat di Australia.
Andi Harun menekankan bahwa proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik dan penyediaan fasilitas kesehatan yang lengkap, tetapi juga pada penerapan standar manajemen internasional dalam pengelolaan rumah sakit.
"Pengelolaan rumah sakit ini nantinya akan berkelas dunia, mengikuti perkembangan terkini di dunia kesehatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Andi Harun menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan kado istimewa bagi masyarakat Kalimantan Timur, khususnya warga Samarinda.
Ia berharap, kehadiran rumah sakit berstandar internasional ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Samarinda, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, dan menjadikan Samarinda sebagai kota peradaban yang maju.
"Ini adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih cerah dan lebih sehat bagi seluruh warga Samarinda," pungkasnya.
Proyek ini juga diharapkan Wali Kota Samarinda dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja baru.
"Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan proyek ini agar berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat," ujar Andi Harun.