Balikpapan (ANTARA) - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Balikpapan Wasanti menyebutkan masa tenang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rawan terjadi politik uang (money politik).
"Masa tenang ini sebenarnya bagi kami adalah masa tidak tenang, karena potensi politik uang sangat besar," kata Wasanti saat diwawancarai di Balikpapan, Minggu (24/11).
Wasanti menyimpulkan politik uang rawan pada masa tenang bukan tanpa dasar. Menurutnya dalam indeks kerawanan Pemilu, masa tenang ini menjadi momentum untuk dilakukannya serangan fajar.
Selain politik uang, pada masa tenang Pilkada, Wasanti juga menyinggung terkait kerawanan akan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ia juga mengungkapkan hingga saat ini, pihaknya telah menerima tiga laporan terkait netralitas ASN di Pilkada.
"Kami harap di masa tenang ini tidak ada lagi masuk laporan tersebut ke kami," ucap Wasanti.
Ia menekankan, ketertiban para Paslon merupakan kunci pada masa tenang ini, maka ia meminta untuk tertib tidak melakukan kampanye karena masa tenang adalah masa berakhirnya kampanye.
"Kami harap Paslon menahan diri, bila ada kampanye itu berarti ilegal," tutur Wasanti.
Ia meminta kepada masyarakat bila menemukan adanya politik uang, ASN melanggar netralitas, dan lain sebagainya di masa tenang bisa melapor ke Bawaslu Balikpapan.
Menurutnya Kantor Bawaslu Balikpapan 24 jam buka dan membuka posko pengaduan di setiap kecamatan serta siap menerima laporan aduan masyarakat maupun informasi yang diberikan oleh masyarakat.
"Adapun untuk mekanisme pelaporan, pelapor harus membawa barang bukti, kemudian terlapor juga harus jelas, maka akan kami tindak lanjuti," ujar Wasanti.