Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) tahun ini melakukan intensifikasi perkebunan aren seluas 50 hektare di Kabupaten Kutai Kartanegara, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas nira dan gula merah dan produk olahan lain.
Dalam intensifikasi yang telah dilakukan tahun ini berupa pemberian bantuan pupuk dan herbisida, sehingga produksi perkebunan aren milik rakyat meningkat, kemudian berbagai pangan olahan dari aren seperti gula merah, gula semut, kolang-kaling, dan lainnya pun ikut meningkat.
"Misalnya untuk gula merah dan gula semut dari nira aren hingga kini masih banyak didatangkan dari luar Kaltim, sehingga kami terus dorong produksinya naik untuk meningkatkan nilai tambah masyarakat," kata Kepala Disbun Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal di Samarinda, Sabtu.
Ia menegaskan pentingnya pengembangan industri aren sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan ekonomi masyarakat, karena dengan beragam olahan yang dilakukan, maka berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga.
Potensi keuntungan yang menjanjikan dari budidaya aren menjadi salah satu alasan mengapa pembiakan tanaman ini menjadi peluang bisnis menarik dalam jangka panjang, terlebih di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tak lama lagi akan ada tambahan banyak penduduk, sehingga gula semut dan olahan lain dari aren pasti dibutuhkan.
Provinsi Kaltim dengan varietas lokal aren yang tersebar di berbagai kabupaten/kota, lanjutnya, telah mampu memproduksi turunan aren, bahkan permintaan dari produk olahan aren seperti gula semut terus meningkat, sehingga hal ini membuka peluang peningkatan usaha bagi rakyat.
Berdasarkan data, produksi aren Kaltim pada 2021 sebanyak 485 ton yang dihasilkan dari lahan aren seluas 981 ha, dengan tanaman aren didominasi oleh tiga kabupaten yakni Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Produksi sebanyak itu dirasa masih kurang ketimbang banyaknya permintaan produk olahan aren, sehingga salah satu cara yang ia lakukan tahun ini adalah dengan melakukan intensifikasi.
Adapun intensifikasi perkebunan aren seluas 50 ha di Kukar tahun ini dilakukan di dua desa, yakni pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kedang Ipil Sejahtera di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, kemudian untuk Kelompok Tani (Poktan) Keliran Jaya di Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan.
"Untuk Gapoktan Kedang Ipil Sejahtera mendapat bantuan intensifikasi seluas 25 ha dengan penerima manfaat sebanyak 25 kepala keluarga (KK), lantas untuk Poktan Keliran Jaya juga seluas 25 ha dengan 15 KK penerima manfaat," kata Rizal.