Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meningkatkan kualitas sumber daya manusia para Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pelatihan "Project Based Learning" atau pelatihan berbasis proyek bagi 12 widyaiswara.
Sebanyak 12 widyaiswara yang terlibat dalam pelatihan ini, selanjutnya akan menularkan ilmu mereka kepada para ASN, sehingga ke depan kualitas ASN di Kaltim akan terus meningkat.
"Kami mengambil langkah proaktif menindaklanjuti visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang fokus meningkatkan kualitas SDM masyarakat, termasuk SDM para ASN Pemprov Kaltim," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM Kaltim) Nina Dewi di Samarinda, Kamis.
Pelatihan ini berlangsung selama lima hari pada 13-17 April 2025, di Jakarta, diselenggarakan oleh perusahaan konsultan PT Bintang Anugrah Surya Semesta (BASS).
Chief Executive Officer PT BASS Eva Rosmalia, turun tangan langsung memberikan materi pelatihan baik secara teoritis maupun praktik, termasuk mengungkapkan sejumlah pengalaman saat melatih di perusahaan swasta, BUMN, maupun di pemerintah.
Sejumlah materi yang diberikan narasumber antara lain tentang karakteristik project based learning (PBL), jenis PBL, praktik dan diskusi tugas PBL, dan penyusunan proyek dalam PBL.
Diberikan pula materi tentang “pembuatan lesson plan, fokus dan hasil akhir dari PBL, praktik dan diskusi tugas PBL”, bahkan setelah penutupan Kamis ini dilanjutkan dengan evaluasi pembelajaran.
Sementara Jauhar Efendi, salah seorang Widyaiswara Ahli Utama dari BPSDM Kaltim, atas nama para Widyaiswara yang mengikuti pelatihan ini, mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPSDM Kaltim Nina Dewi yang mengambil langkah proaktif menindaklanjuti visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang fokus meningkatkan kualitas SDM.
Kemudian Andi Muhammad Arpan, Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Kaltim, mewakili kawan-kawan Widyaiswara, berharap pelatihan semacam ini bisa lebih banyak lagi diikuti, karena tugas widyaiswara cukup berat, yaitu meningkatkan kompetensi para ASN.
Kemudian para Widyaiswara Ahli Pertama yang baru bergabung di BPSDM pada 2024, berpendapat bahwa pelatihan semacam ini sangat bermanfaat untuk menambah kisi-kisi cara pembelajaran.
Lantas penanggung jawab kegiatan sekaligus sebagai Instruktur, yakni Eva Rosmalia, saat memberikan sambutan penutupan pelatihan, menekankan tentang pentingnya budaya belajar secara sungguh-sungguh dan terukur bagi aparatur pemerintah, maupun sektor privat.
“Harapannya adalah paling tidak Indonesia bisa mengimbangi Vietnam yang maju pesat dalam berbagai sektor kehidupan, padahal dulunya Vietnam jauh tertinggal dibanding Indonesia," ujar Eva.