Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Pemerintah Kota Balikpapan Heria Prisni menyebutkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di daerahnya mengalami peningkatan.
"Pada tahun 2023 kasus kekerasan anak dan perempuan di Kota Balikpapan tercatat sebanyak 132 kasus dan saat ini sudah mencapai 166 kasus," katanya di Balikpapan, Selasa (16/7).
Dia memaparkan, dari 166 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak itu didominasi oleh kekerasan seksual yakni sebanyak 77 kasus, kekerasan fisik sebanyak 27 kasus, psikis 4 kasus, eksploitasi seksual 4 kasus, perdagangan orang 1 kasus dan kekerasan lainnya 2 kasus.
Menurutnya hingga bulan ini saja sudah mencapai angka 166 kasus, maka tidak menutup kemungkinan angka itu semakin meningkat, maka perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini.
Heria mengaku sejauh ini pihaknya tengah menggencarkan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat.
"Sosialisasi dan edukasi ini juga menyasar ke sekolah-sekolah dan saat ini sudah berjalan," katanya.
Lanjutnya, program sosialisasi dan edukasi tersebut diupayakan semaksimal mungkin agar kasus kekerasan tidak meningkat.
"Saya berharap program ini terserap oleh masyarakat agar kasus tidak terjadi peningkatan kasus yang signifikan," kata Heria.
DP3AKB Balikpapan: Kasus kekerasan anak dan perempuan meningkat
Selasa, 16 Juli 2024 18:51 WIB
Pada tahun 2023 kasus kekerasan anak dan perempuan di Kota Balikpapan tercatat sebanyak 132 kasus dan saat ini sudah mencapai 166 kasus