Samarinda (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) mengajak ratusan guru SMP dan yang sederajat di Kota Samarinda menularkan rasa cinta, bangga, dan paham (CBP) terhadap Rupiah, karena para guru tersebut telah mendapat Training of Trainer (ToT).
"Kami sudah menggelar Training of Trainers (ToT) tentang CBP Rupiah dan Transaksi Nontunai bagi 100 Guru SMP se- Kota Samarinda, kemarin, sehingga mereka diharapkan menularkan pengetahuan ini kepada anak didik," kata Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Kamis.
ToT ini digelar sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman terkait bagaimana memperlakukan uang agar tidak mudah rusak dan sebagai alat pembayaran sah di NKRI, kemudian mengenalkan sistem pembayaran nontunai, dan perlindungan konsumen di Kota Samarinda.
Budi menyampaikan, Bank Indonesia terus memberikan edukasi terkait Rupiah, salah satunya melalui kegiatan ToT CBP Rupiah yang diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para guru, kemudian diteruskan kepada para siswa sehingga dapat memberikan manfaat lebih luas.
Selain itu, Bank Indonesia dalam tugasnya mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, terus berinovasi mengembangkan kebijakan transaksi nontunai diantaranya digitalisasi penyaluran bantuan sosial, digitalisasi transaksi pemerintah daerah, kanal pembayaran QRIS, infrastruktur BI FAST, Local Currency Transaction, serta layanan perlindungan konsumen.
Berkat sosialisasi yang terus dilakukan tersebut, lanjut Budi, maka transaksi nontunai melalui infrastruktur BI di Kaltim pada triwulan I 2024 mencapai Rp53,22 triliun, baik melalui QRIS, infrastruktur BIFAST, Local Currency Transaction, dan lainnya.
"Bank Indonesia terus mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk CBP Rupiah, mendukung transaksi nontunai, dan memahami pentingnya perlindungan konsumen, sehingga masyarakat makin sadar akan pentingnya Rupiah dan dapat bertransaksi nontunai dengan aman," kata Budi.
Sementara Asli Nuryadin selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, memberi apresiasi tinggi dan mendukung TOT untuk para guru SMP dan yang sederajat tersebut.
'Adanya transaksi nontunai saat ini sangat membantu bagi sekolah-sekolah. Melalui digitalisasi pembayaran, maka semua transaksi yang menyangkut gaji, tunjangan honor atau dengan keuangan yang mulanya dilakukan secara manual, sekarang telah dilakukan secara digital," katanya.
Berkat teknologi ini, lanjutnya, maka transaksi lebih optimal, transparan, lebih mudah, efisien, dan akuntabilitasnya pun lebih baik.