Sangatta (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) air minum Tirta Tuah Benua (TTB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan ground breaking bangunan pabrik air minum dalam kemasan, pada Jum’at (31/5).
“Rencana pengerjaan pabrik akan memakan waktu selama 150 hari, dengan awal kontrak pada 17 April sampai 13 September 2024,” kata Direktur Utama Perumda TTB Supardjan usai melakukan ground breaking di Sangatta.
Dia menjelaskan, luas bangunan 15 x 30 meter dan tinggi 8,5 meter, dibangun menggunakan anggaran murni Perumda TTB Kutim sebesar Rp7 miliar. Adapun kapasitas produksi 23.400 liter per hari, dengan sumber air bersih yang telah di olah dari Sungai Sangatta.
Suparjan menuturkan produksi air minum dalam kemasan yang dibuat nantinya terjamin higienis dan siap minum. Pihaknya telah melakukan uji laboratorium, untuk memastikan air tersebut aman dan nyaman dikonsumsi.
Ia optimis pembangunan pabrik air minum dalam kemasan tersebut akan selesai sesuai kontrak yang telah disepakati. Karena ada proses-proses lanjutan yang akan memakan waktu lebih lama, seperti pengecekan kelayakan mutu air minum, pembuatan logo dan merek, pendaftaran ke BPOM, dan izin lainnya.
“Sementara kami telah rencanakan dua produk dari air minum dalam kemasan ini, kemasan botol 330 ml dan kemasan gelas 240 ml. Kami targetkan per-hari dapat produksi 100 dus nantinya,” tuturnya.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengapresiasi terobosan yang dilakukan Perumda TTB Kutim dengan membuat pabrik air minum dalam kemasan..
“Inovasi dari Perumda, satu sisi dapat menyiapkan air minum dalam kemasan untuk memenuhi kebutuhan di Kutim bahkan luar Kutim, di sisi lainnya ini merupakan nilai usaha yang luar biasa untuk menambah pendapatannya,” ucapnya.
Ia mengharapkan dengan adanya pabrik tersebut pendapatan Perumda TTB Kutim dapat meningkat lebih dari 80 persen. Agar Perumda TTB Kutim dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kutim.
“Kalau sudah 80 persen ke atas, daerah berhak mendapatkan PAD-nya. Apalagi dengan inovasi-inovasi seperti ini, kami yakin PAD di Kutim dapat meningkat,” kata.Ardiansyah.