Deputi Bidang Konservasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Kandar menekankan pentingnya upaya menjaga peradaban bangsa melalui penyelamatan dan pelestarian arsip.
"Arsip yang dimiliki oleh instansi pusat, instansi daerah, bahkan komunitas, memiliki peran krusial dalam membangun dan merajut keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui arsip-arsip bersejarah," ujarnya saat mengisi materi pada Rakornas Kearsipan di Samarinda, Selasa.
Ia menjelaskan penyelamatan arsip dilakukan dengan cara menyerahkan arsip bersejarah kepada lembaga kearsipan. Di tingkat pusat, arsip nasional diserahkan ke ANRI, sedangkan di tingkat provinsi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan provinsi bertanggung jawab menerima dan melestarikan arsip.
"Begitu pula di tingkat kabupaten/kota dan perguruan tinggi, lembaga kearsipan memiliki peran vital dalam menjaga integritas arsip," kata dia.
Ia mengatakan pelestarian arsip tidak sebatas penyelamatan secara fisik arsip.
Kandar menegaskan arsip yang telah diselamatkan harus dilestarikan dan dilindungi agar tidak rusak, terkena bencana, atau hilang.
Kandar menegaskan arsip yang telah diselamatkan harus dilestarikan dan dilindungi agar tidak rusak, terkena bencana, atau hilang.
"Arsip yang terjaga dengan baik memiliki nilai strategis untuk penelitian, pembangunan, dan perencanaan masa depan," katanya.
Kandar mengajak semua pihak, antara lain kementerian/lembaga pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga badan usaha, perguruan tinggi, dan komunitas, untuk berkomitmen dalam menjaga keberlanjutan kearsipan.
"Terutama dalam konteks pemindahan ibukota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara, peran arsip sangat penting," ujarnya pada Rakornas yang diselenggarakan pada 27-30 Mei 2024.
Ia menyampaikan ANRI telah memiliki program untuk menyelamatkan arsip terkait dengan pemindahan ibu kota. Arsip yang akan pindah secepatnya ditata dan dipilah.
"Yang berharga dan bersejarah segera diselamatkan, sementara yang tidak relevan segera dimusnahkan. Informasi dari arsip tersebut juga akan didigitalisasikan agar dapat diakses secara digital di Ibu Kota Nusantara," katanya.
Pihaknya berharap, melalui langkah-langkah ini, memori atau sejarah penting tidak hanya terjaga, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masa depan bangsa Indonesia.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk merawat dan memanfaatkan arsip dengan bijaksana, demi peradaban yang lebih baik," kata Kandar.