Samarinda (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda mengimbau warga Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai dampak hujan di dasarian II Mei (11-20 Mei) seperti banjir, longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan sejumlah dampak lainnya.
Seperti yang terjadi Senin ini, banjir melanda pada puluhan kawasan di Kota Samarinda akibat hujan lebat yang melanda sejak Subuh hingga sekitar pukul 10.00, akibat lainnya ada empat rumah tertimbun longsor dan ada enam korban tertimbun.
"Sebagian besar wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) pada dasarian II ini berpeluang 80-90 persen mengalami hujan kategori menengah di kisaran 50 - 150 milimeter (mm)," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Senin.
Kecuali sebagian wilayah sebelah selatan Kota Samarinda yang diprakirakan terjadi hujan dengan kategori rendah di kisaran 0 - 50 mm dengan peluang mencapai 60 persen.
Pada prakiraan deterministik curah hujan, lanjut Riza, di dasarian II Mei ini secara umum wilayah Kaltim diprakirakan terjadi curah hujan dengan kategori menengah, kecuali sebagian kecil sebelah selatan Kota Samarinda yang diprakirakan terjadi hujan dengan kategori rendah.
Sedangkan pada prakiraan deterministik sifat hujan, di dasarian II Mei ini wilayah Kaltim umumnya diprakirakan memiliki sifat hujan kategori normal antara 85 - 115 persen di bagian timur, sementara sifat hujan kategori atas normal antara 116 - 150 persen terjadi di bagian barat.
"Kecuali untuk sebagian wilayah di sebelah selatan Kota Samarinda, Kota Balikpapan, di kawasan pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara seperti Samboja dan Muara Jawa, kemudian di Kota Bontang, diprakirakan memiliki sifat hujan kategori bawah normal antara 50 - 84 persen," katanya.
"Sementara berdasarkan hasil pemantauan hari tanpa hujan dasarian I Mei, Provinsi Kaltim selain mengalami hujan, ada juga kawasan yang mengalami hari tanpa hujan.
"Wilayah Kaltim yang mengalami hari tanpa hujan berada dalam kriteria sangat pendek antara 1-5 hari. Wilayah dengan durasi hari tanpa hujan terpanjang terdapat di Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, dengan durasi hari tanpa hujan mencapai lima hari.