Disdikbud Kubar gandeng PT BEK tingkatkan kualitas guru
Kamis, 9 Mei 2024 18:20 WIB
Kepala Disdikbud Kabupaten RL Bandarsyah (di podium) (Antara/ HO Humas Disdikbud Kubar)
Samarinda (ANTARA) -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, menggandeng pihak swasta, dalam hal ini PT BEK, upaya meningkatkan kualitas guru, agar proses belajar dan mengajar di sekolah bermutu, sehingga pendidikan di kabupaten ini makin maju.
"Ada berbagai kegiatan peningkatan kualitas pendidikan yang kami kolaborasi dengan swasta, salah satunya adalah pelatihan bagi guru untuk mendukung program Merdeka Belajar yang digelar kemarin," kata Kepala Disdikbud Kubar RL Bandarsyah dalam rilis yang dikirim ke Samarinda, Kamis.
Pelatihan peningkatan kapasitas untuk menyamakan persepsi tentang Merdeka Mengajar sekaligus pelatihan untuk akreditasi sekolah ini digelar dua hari pada Selasa dan Rabu (7-8/5), diikuti 52 guru/ kepala sekolah, yakni dari 11 sekolah jenjang SD dan 3 sekolah jenjang SMP yang semuanya berada di Kecamatan Damai.
Ia menilai, kegiatan ini sangat penting dan tepat bagi guru agar memiliki pemahaman yang sama dan keterampilan juga meningkat, karena masih banyak guru di Kubar, terutama yang bertugas di luar ibu kota kabupaten, belum begitu akrab pola Merdeka Belajar dan Belajar Merdeka.
Ia juga mengatakan, membangun dan memajukan pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi banyak pihak lain yang terkait, di antaranya peran swasta, seperti PT Bharinto Ekatama (BEK) yang memfasilitasi pelatihan bagi 52 guru tersebut.
"Lewat pelatihan ini para guru se- Kecamatan Damai diberi pelatihan tentang platform Merdeka Belajar dan untuk percepatan akreditasi bagi sekolah. Pelatihan ini sangat membantu dinas pendidikan dalam mempercepat sekolah melaksanakan akreditasi dan menjalankan kurikulum Merdeka Belajar," kata Bandar.
Sementara Camat Damai Iman Setiadi mengatakan, tenaga pendidik pada sekolah - sekolah di Kecamatan Damai dari dulu memang mengharapkan adanya pelatihan agar kapasitas mereka meningkat, terutama terkait kurikulum Merdeka Belajar.
"Para guru perlu pelatihan karena selain kurang informasi juga akibat beberapa kampung di Kecamatan Damai belum memiliki akses internet yang baik, sehingga hal ini juga menghambat para guru dan kepala sekolah dalam penerapan Merdeka Belajar," kata Iman.
Salah seorang peserta pelatihan, yakni Donatus selaku Guru SDN 012 Damai dari Kampung Bermai, yang sekolahnya masih susah dalam mengakses internet, mengaku pelatihan ini berdampak besar untuk peningkatan kemampuan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar.
Ia mengaku sangat terbantu lewat pelatihan ini, karena yang sebelumnya tidak mengerti, kini bisa memahami menggunakan media Platform Merdeka Belajar. Ia juga bersyukur karena sekarang mendapat wawasan baru terkait dengan akreditasi sekolah.
"Adanya pelatihan ini sekarang kami sudah mendapat pemahaman yang benar. Kami berterima kasih kepada PT BEK telah memfasilitasi lewat pelatihan, karena selama ini masih bingung harus bagaimana dan mulai dari mana," katanya.