Balikpapan (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan berkomitmen tetap mempertahankan tenaga guru honorer di wilayah setempat.
"Guru honorer tetap melaksanakan tugas mengajar seperti biasa meskipun pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan penghapusan tenaga honorer," ujar Kepala Disdikbud Balikpapan Irfan Taufik, Kamis (9/1).
Dia menekankan hal tersebut juga berlaku meskipun beberapa ada yang tidak memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Mereka tidak bisa ikut seleksi PPPK karena tidak memenuhi syarat minimal masa kerja dua tahun, namun untuk mengajar mereka tetap bisa terus melanjutkan," katanya.
Irfan menjelaskan kebijakan tersebut ambil sebagai langkah untuk menjaga kesinambungan pendidikan, mengingat tenaga guru honorer di Balikpapan merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan.
"Mereka adalah satu kesatuan dari sistem kami di dunia pendidikan Kota Balikpapan," ujar Irfan.
Dia juga menuturkan bahwa Disdik Balikpapan tidak menambah tenaga honorer agar tetap sejalan dengan aturan dari pemerintah pusat.
"Jadi kami tidak tambah, tapi tetap mempertahankan tenaga honorer yang ada, demi menjaga stabilitas proses belajar mengajar di sekolah-sekolah," katanya.
Dengan kondisi ini, Dinas Pendidikan Balikpapan memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan lancar tanpa hambatan, meski ada keterbatasan dalam guru honorer untuk mengikuti seleksi PPPK karena persyaratan.
Irfan mengungkapkan di Kota Balikpapan memiliki Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru sebanyak 1.516 orang, ASN PNS tenaga didik sebanyak 35 orang, ASN PPPK atau non PNS sebanyak 1.963 orang.
"Kemudian guru non ASN sekolah Negeri sebanyak 550 orang serta guru non ASN sekolah swasta sejumlah 3.576 orang," sebutnya.
Dia menambahkan para guru itu meliputi keseluruhan dari jenjang pendidikan PAUD hingga SMP di Kota Balikpapan.
"Nah, kalau saya berhentikan semua honorer, siapa yang akan mengajar? jangan sampai nanti ada laporan kekosongan kelas karena kekurangan tenaga," tutup Irfan.