Samarinda (ANTARA) - Komando Resor Militer 091/Aji Surya Natakesuma yang berkedudukan di Samarinda, Kalimantan Timur, menyiagakan satu unit helikopter untuk persiapan angkutan logistik ke lokasi terpencil, terdepan, dan terluar (3T).
"Untuk menyukseskan Pemilu 2024, selain pasukan yang sudah disiagakan, kami juga menyiagakan helikopter untuk mengangkut logistik pemilu jika sewaktu-waktu diperlukan oleh KPU," kata Komandan Korem 091/ASN Brigadir Jenderal TNI Yudhi Prasetiyo di Samarinda, Senin.
Danrem mengatakan kesiapsiagaan dilakukan mengingat kondisi geografis Kaltim yang luas, berbukit-bukit, dan banyak sungai. Jika saat pendistribusian logistik ke tempat pemungutan suara (TPS) di masing-masing daerah terkendala cuaca ekstrem atau sungai meluap maka aksesnya sulit dilalui kendaraan darat maupun sungai.
Kondisi seperti itu bisa saja terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu, Berau, atau Kutai Kartanegara yang memang memiliki wilayah sangat luas dan sulit dijangkau sehingga pada saat-saat tertentu dibutuhkan angkutan udara seperti helikopter untuk distribusi logistik.
"Untuk helikopter sudah kami siagakan, namun kami tidak bisa tiba-tiba datang membawa heli untuk mengangkut logistik pemilu. Jadi, kami menunggu permintaan dari KPU, baru bisa bergerak, karena permintaan resmi inilah yang menjadi dasar untuk mengangkut logistik," jelas Danrem.
Mengenai pengamanan pemilu, Danrem mengatakan telah menyiagakan 1.348 prajurit untuk membantu mengamankan sekitar 9.000 TPS pada sembilan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur, kecuali di Kota Balikpapan yang sudah ditangani Kodam VI/ Mulawarman.
Dalam penugasan pengamanan pemilu, Yudhi menekankan semua prajurit harus tegas dalam bertindak jika terjadi konflik maupun ketika ada masalah di TPS, terutama masalah soal keamanan, seperti para Babinsa yang mendapat tugas langsung di TPS.
"Saya juga minta seluruh prajurit di jajaran Korem 091/ASN tidak mengarahkan warga untuk memilih calon tertentu, tujuannya adalah agar tidak terjadi konflik di masyarakat. Saya pun yakin semua prajurit netral dalam pemilu karena prajurit tidak mempunyai hak pilih," katanya.