Komandan Korem 091/ Aji Surya Natakesuma (Danrem 091/ASN) Kalimantan Timur, melepas keberangkatan 12 atlet taekwondo setempat untuk berlaga di kejuaraan tingkat Asia berupa KASAD 6th Asian Open Taekwondo Championships 2024, digelar pada 15-19 Oktober ini.
"Hari ini merupakan seremoni pelepasan, sedangkan keberangkatan 12 atlet tersebut adalah dua hari lagi, tepatnya Senin pagi dari Bandara Balikpapan ke Jakarta. Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah KASAD 6th Asian Open Taekwondo Championships," ujar Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul di Samarinda, Sabtu.
Dalam pelepasan di Markas Komando Korem 091/ASN ini, ia menyatakan bahwa kontingen tanpa mematok target medali karena kejuaraan ini diikuti oleh 23 negara di Benua Asia, apalagi 12 atlet yang diberangkatkan dari Kalimantan Timur (Kaltim) ini semuanya adalah junior.
Meski demikian, ia tetap memberi semangat kepada delapan atlet putra dan empat atlet putri tersebut untuk menyajikan kemampuan terbaik, jiwa petarung harus tetap melekat, karena bisa jadi dengan kemampuan laga terbaik yang ditunjukkan, kemudian bisa meraih medali.
"Jam terbang tanding itu sangat penting. Semakin sering mengikuti kejuaraan di tingkat apapun, maka makin matang teknik dan kemampuan, termasuk kematangan mental. Apalagi ini kejuaraan tingkat Asia, tentu menjadi pengalaman berharga bagi atlet Kaltim untuk menambah pengalaman tanding," katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa kejuaraan ini menjadi ajang langka yang harus dijadikan pengalaman berharga bagi atlet taekwondo Kaltim untuk mencuri teknik atlet lain dari berbagai negara, sehingga hasil dari pengamatan dan tanding langsung, maka dapat dijadikan referensi untuk laga berikutnya.
Terkait dengan permintaan Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Kaltim Aidin S Hadi, yang berharap Korem melakukan pembinaan mental bagi atlet yunior, Anggara menyatakan pembinaan mental memang penting dilakukan karena meski secara teknik dan fisik sudah bagus, tapi tanpa diimbangi mental tangguh, maka bisa kalah saat tanding.
Untuk itu Anggara yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PBTI ini mengatakan, ke depan para atlet taekwondo Kaltim perlu mendapat pendidikan karakter mungkin dalam beberapa hari sampai seminggu, agar mental mereka tangguh dan memiliki jiwa petarung andal.
"Hari ini merupakan seremoni pelepasan, sedangkan keberangkatan 12 atlet tersebut adalah dua hari lagi, tepatnya Senin pagi dari Bandara Balikpapan ke Jakarta. Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah KASAD 6th Asian Open Taekwondo Championships," ujar Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul di Samarinda, Sabtu.
Dalam pelepasan di Markas Komando Korem 091/ASN ini, ia menyatakan bahwa kontingen tanpa mematok target medali karena kejuaraan ini diikuti oleh 23 negara di Benua Asia, apalagi 12 atlet yang diberangkatkan dari Kalimantan Timur (Kaltim) ini semuanya adalah junior.
Meski demikian, ia tetap memberi semangat kepada delapan atlet putra dan empat atlet putri tersebut untuk menyajikan kemampuan terbaik, jiwa petarung harus tetap melekat, karena bisa jadi dengan kemampuan laga terbaik yang ditunjukkan, kemudian bisa meraih medali.
"Jam terbang tanding itu sangat penting. Semakin sering mengikuti kejuaraan di tingkat apapun, maka makin matang teknik dan kemampuan, termasuk kematangan mental. Apalagi ini kejuaraan tingkat Asia, tentu menjadi pengalaman berharga bagi atlet Kaltim untuk menambah pengalaman tanding," katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa kejuaraan ini menjadi ajang langka yang harus dijadikan pengalaman berharga bagi atlet taekwondo Kaltim untuk mencuri teknik atlet lain dari berbagai negara, sehingga hasil dari pengamatan dan tanding langsung, maka dapat dijadikan referensi untuk laga berikutnya.
Terkait dengan permintaan Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Kaltim Aidin S Hadi, yang berharap Korem melakukan pembinaan mental bagi atlet yunior, Anggara menyatakan pembinaan mental memang penting dilakukan karena meski secara teknik dan fisik sudah bagus, tapi tanpa diimbangi mental tangguh, maka bisa kalah saat tanding.
Untuk itu Anggara yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PBTI ini mengatakan, ke depan para atlet taekwondo Kaltim perlu mendapat pendidikan karakter mungkin dalam beberapa hari sampai seminggu, agar mental mereka tangguh dan memiliki jiwa petarung andal.