Samarinda (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur bersama mitra siap menyukseskan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam empat agenda besar nasional yang digelar pada 2024, karena berdampak pada peningkatan parekraf.
"Empat agenda besar nasional itu pertama adalah Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XLIV yang diikuti 1.845 orang yang akan digelar di tiga daerah di Kaltim selama sepekan pada 2-8 Mei 2024," kata (Plt) Kepala Dispar Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi di Samarinda, Jumat.
Tiga daerah yang menjadi lokasi gelaran Latsitarda itu adalah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang kini menjadi lokasi pemindahan ibu kota negara baru, kemudian di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.
Peserta kegiatan besar ini adalah dari Akademi Militer (Akmi), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN), kadet atau calon perwira, Universitas Pertahanan, dan para pengasuh maupun pendukungnya.
Agenda kedua adalah Rapat Kerja Kearsipan Nasional yang diikuti 2.500 orang dari seluruh Indonesia sekaligus ada pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), digelar di GOR Kadrie Oening Samarinda pada 27-31 Mei.
Agenda besar ketiga adalah Upacara Kenegaraan HUT RI pada 17 Agustus yang dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan perkiraan peserta yang hadir sebanyak 3.000 orang.
Upacara ini akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, seluruh menteri, anggota MPR, DPR, DPD, para duta besar, para gubernur di Indonesia, lembaga negara lain, dan perwakilan masyarakat.
Agenda nasional keempat adalah Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang siap digelar di dua hotel di Samarinda selama 10 hari, yakni pada 20-30 September 2024 dengan total peserta diperkirakan 7.000 orang.
Didampingi Kabid Pemasaran Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi, ia melanjutkan bahwa dari empat agenda ini, pihaknya mendapat tugas menyukseskan berbagai hal yang berhubungan dengan parekraf.
"Agenda ini tentu sangat positif untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan sektor lain seperti perhotelan/penginapan, transportasi, rumah makan/restoran, bahkan meningkatkan pendapat warga dari ekonomi kreatif,” katanya.
Untuk itu, pihaknya sudah menjalin komunikasi terkait keterlibatan para mitra parekraf seperti ASITA, Masata, PUTRI, Asperapi, Ivendo, PHRI, PPJI, dan lainnya, termasuk melibatkan dinas terkait di masing-masing daerah.