Balikpapan (ANTARA) - Warga Kota Balikpapan menemukan sebuah mortir aktif yang diduga merupakan peninggalan Perang Dunia II di pekarangan belakang rumah milik Imam Bukhori , tepatnya di permukiman RT 35, Jalan Prapatan Dalam, Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota, Kalimantan Timur.
"Mortir itu ditemukan kemarin sore sekitar pukul 17.00 WITA," kata Imam Bukhori di Balikpapan, Rabu (14/5).
Ia mengungkapkan, mortir itu pertama kali terlihat saat hendak mengurung hewan peliharaan di dekat kandang ternaknya, yang lokasinya berdekatan dengan titik penemuan.
Di kawasan tersebut tampak bekas longsoran tanah. Diduga, mortir itu sebelumnya tertimbun dan baru muncul ke permukaan setelah tanah terkikis oleh longsor.
“Tidak ada galian tanah sama sekali. Tadi kelihatan separuh badan, langsung saya turunkan ke lantai dasar,” ujar Imam.
Ia mengaku khawatir dengan keberadaan mortir aktif itu, mengingat lokasinya sangat dekat dengan rumah.
Imam juga mengingatkan bahwa empat tahun lalu, saat pembangunan masjid di lingkungan yang sama, warga juga menemukan dua mortir dalam jarak berdekatan.
Mengetahui adanya mortir tersebut, Imam segera melapor kepada Ketua RT, yang kemudian meneruskan laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Balikpapan.
Kasat Samapta Polresta Balikpapan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Chusein, membenarkan adanya laporan tersebut yang diterima pada Senin malam melalui SPKT.
"Kami terima laporan sekitar pukul 23.30 WITA," ungkap Chusein.
Mendapatkan informasi itu, petugas segera melakukan pemeriksaan di lokasi untuk memastikan kebenaran laporan.
"Setelah dinyatakan benar, kami mengerahkan tim respons cepat 110 untuk mengamankan lokasi, mengingat evakuasi mortir tidak memungkinkan dilakukan pada malam hari," jelasnya.
Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan Detasemen Gegana Brimob Polda Kaltim untuk penanganan selanjutnya.
"Pengamanan kami lakukan hingga proses evakuasi oleh tim Gegana siang tadi," lanjutnya.
Kepala Satuan Brimob Polda Kaltim, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Andy Rifai, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim penjinak bom (jibom) untuk melakukan evakuasi mortir tersebut.
"Evakuasi dipimpin oleh Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Asdar," jelasnya.
Ia menerangkan, mortir tersebut memiliki panjang sekitar 70 sentimeter, diameter 20 sentimeter, dan berat sekitar 10 kilogram. Mortir itu memiliki daya ledak yang diperkirakan dapat menjangkau hingga radius 3,5 kilometer.
Andy Rifai juga mengapresiasi kesigapan warga dan petugas Bhabinkamtibmas dalam melaporkan temuan benda berbahaya itu.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Kalimantan Timur yang memiliki sejarah sebagai salah satu palagan Perang Dunia II, untuk selalu waspada dan segera melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan benda-benda mencurigakan yang diduga merupakan sisa perang," katanya.
Ia juga menegaskan agar masyarakat tidak mencoba memindahkan atau menangani sendiri benda serupa karena sangat berbahaya.
Rifai menambahkan, untuk sementara waktu mortir tersebut telah diamankan dan ditempatkan di tempat penyimpanan sementara milik Batalyon C Pelopor di Kilometer 13, Balikpapan.
"Rencananya, mortir tersebut akan didisposal sesuai prosedur standar penanganan bahan peledak. Namun, keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama kami," tutupnya.