Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bandara Internasional King Khalid, Riyadh, Arab Saudi Sabtu, pukul 04.40 waktu setempat, setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 11 jam dari Indonesia.
Di bawah tangga pesawat, Presiden Jokowi disambut oleh Wakil Gubernur Riyadh Amir Mohammad bin Abdurrahman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen TNI Putut Witjaksono, sebagaimana dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta.
Dari Bandara Internasional King Khalid, Presiden Jokowi menuju hotel tempatnya bermalam di Riyadh. Di hotel tersebut, Presiden disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Kepala Perwakilan RI di Riyadh Sugiri Suparwan, dan Konsulat Jenderal RI Jeddah Yusron B. Ambary.
Di Riyadh, Presiden Jokowi diagendakan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). KTT tersebut digelar sebagai tanggapan terhadap situasi krisis di Gaza, Palestina akibat agresi brutal Israel.
Baca juga: RS Indonesia di Gaza segera hentikan operasi
Dalam pernyataannya sebelum bertolak ke Riyadh, di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (10/11) malam, Presiden Jokowi menyebutkan KTT Luar Biasa OKI sangat penting sebagai upaya tambahan untuk menghentikan serangan Israel atas bangsa Palestina.
Jokowi dalam KTT Luar Biasa OKI akan mempertegas seruan agar gencatan senjata dilaksanakan dan bantuan kemanusiaan dapat diperbesar.
Dari Riyadh, Presiden Jokowi akan melanjutkan perjalanan ke Washington D.C, Amerika Serikat pada 12 November 2023 untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dan kemudian menuju San Francisco untuk menghadiri KTT APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik) dengan membawa dua isu, yakni pembangunan berkelanjutan dan pembangunan inklusif.
Baca juga: Jokowi hadiri pertemuan negara OKI bahas negosiasi soal Palestina