Balikpapan (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB), dan Kelurahan Kariangau, menggelar program makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak warga Salok Baru, Kariangau, Balikpapan Barat.
“Programnya berlangsung selama enam bulan. Saat ini anak-anak diberi makanan yang berbahan dasar telur setiap pagi dan sore,” kata Kepala Bagian Sosial, Keamanan, dan Perizinan Apical Balikpapan M Jaya Budiarsa, Jumat.
Apical adalah produsen minyak nabati. Di Kariangau, Apical mengelola pabrik yang dijalankan PT Kutai Refinery Nusantara (KRN). Salok Baru adalah pemukiman yang persis berada di depan kawasan KRN.
Apical mendukung penuh PMT ini sebagai pelaksanaan komitmen dengan Pemerintah Kota untuk mengatasi stunting atau kekerdilan yang terjadi pada anak-anak, khususnya di Kelurahan Kariangau. Sesuai nota kesepahaman yang ditandatangani Apical bersama Dinas Kesehatan, DP3KB, dan Kelurahan Kariangau pada 23 Mei 2023, kegiatan PMT dengan dukungan Apical nanti tidak hanya di Salok Baru, tetapi juga dilanjutkan ke beberapa Posyandu lainnya di Kelurahan Kariangau.
“Melalui kegiatan yang akan dilakukan berkelanjutan ini, kami berharap tidak ada lagi anak usia dua tahun di lingkungan kami yang terindikasi stunting pada tahun 2024,” tambah Budiarsa. Dengan demikian Apical juga mendukung penciptaan sumber daya manusia yang tangguh untuk Balikpapan yang sedang mengawali peran sebagai gerbang Ibu Kota Negara Nusantara.
Tercatat di Salok Baru ada sembilan anak usia di bawah dua tahun yang mengalami stunting atau juga rawan stunting. Anak-anak itu berat badannya kurang daripada yang seharusnya, begitu pula tinggi badannya.
”Maka itu kami coba bantu memperbaiki asupan gizinya agar bisa tumbuh maksimal,” kata Budiarsa.
Selama masa enam bulan pemberian PMT, setiap bulannya akan dilakukan evaluasi perkembangan anak-anak yang menerima asupan gizi tambahan tersebut.
Stunting atau pertumbuhan yang terhambat pada anak, terjadi karena anak tersebut mengalami kekurangan gizi pada waktu yang lama, terutama di masa awal kehidupannya, apakah saat masih sebagai janin atau pun saat sudah dilahirkan.
Dijelaskan oleh perawat gizi dari Puskesmas Kariangau Tazkya Az-Zahra, kekurangan gizi berkepanjangan tidak hanya menghambat pertumbuhan tinggi badan, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan kognitif anak.
Karena itu, lanjut Zahra, makanan olahan telur yang menjadi PMT kali ini merupakan sumber protein tinggi, kalori, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor dan vitamin.
Dengan gizi lengkap yang terkandung di dalam telur dan dimakan dalam jumlah yang sesuai, maka kebutuhan gizi untuk pertumbuhan anak akan tercukupi.
“Karena itu kami akan adakan lomba kreasi menu hidangan telur,” kata Humas Apical Ade Jasman. ”Ada hadiah menarik untuk mereka yang kreatif,” sambung Ade.
Lomba ini dapat diikuti oleh warga Salok Baru RT 08, 09, dan 015 Salok Baru Karingau. Hidangan hasil kreasi tinggal difoto dan fotonya dikirim ke panitia. Lomba ini berlangsung dari Juli hingga September 2023 dan penilaian akan dilakukan setiap minggunya.