Bontang (ANTARA) - Dorong optimalisasi program konservasi di kawasan perairan Bontang, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkolaborasi bersama PT Badak LNG turunkan 20 media transplantasi terumbu karang di perairan Pasilan Luar.
Penurunan media transplantasi ini bagian dari peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia 2022, dan dihadiri Pemkot Bontang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKPPP).
VP TJSL Pupuk Kaltim Anggono Wijaya, mengatakan kolaborasi konservasi terumbu karang bersama Badak LNG di perairan Pasilan Luar ini kali pertama dilakukan, sebagai bentuk sinergi dan kerjasama antar perusahaan dalam mendorong perbaikan ekosistem perairan Kota Bontang.
Hal ini melihat kondisi bawah laut yang rusak akibat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan (PITRaL), sehingga perlu kesinambungan upaya melalui aksi nyata penyelamatan populasi biota dan habitat yang ada di bawah air.
"Pada kegiatan ini, Pupuk Kaltim dan Badak LNG menyiapkan masing-masing 10 media transplantasi terumbu dan secara bersama diturunkan di perairan Pasilan Luar Kota Bontang," ujar Anggono, Senin (10/10/2022).
Pupuk Kaltim secara khusus terus meningkatkan langkah konservasi terumbu karang melalui program Konservasi Tanaman Laut dan Sarana Media Terumbu Karang (Kilau Samudera).
Program ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek penanggulangan kerusakan ekosistem di perairan, tapi juga pemberdayaan nelayan sebagai agen perubahan untuk mengantisipasi beragam potensi ancaman kelangsungan populasi biota laut dan habitat perairan.
Pada program ini, Pupuk Kaltim membina kelompok Kimasea yang terdiri dari nelayan penangkap ikan di kawasan sekitar perusahaan yang dulunya juga menangkap ikan dengan tidak ramah lingkungan.
Lalu pada awal 2022, kembali dibentuk kelompok replikasi baru dari kelurahan Bontang Kuala dengan nama Karaka. Anggota kelompok nelayan ini dibina secara bertahap, mulai dari memberikan edukasi hingga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga eksositem perairan.
"Nelayan binaan juga turut diberdayakan untuk pembuatan media terumbu yang diturunkan Pupuk Kaltim setiap tahun, sebagai upaya mengembalikan populasi ikan serta ekosistem bawah air secara bertahap," terang Anggono.
Setiap tahun sebanyak 500 unit terumbu diturunkan Pupuk Kaltim, dengan pemantauan secara berkala untuk memastikan terumbu mampu berkembang dengan baik.
Para nelayan binaan juga dilibatkan, dibekali kemampuan menyelam serta sertifikasi untuk menunjang kegiatan tersebut. Disamping juga peningkatan kapasitas melalui serangkaian pelatihan pengembangan terumbu, salah satunya dengan metode transplantasi.
"Dengan kolaborasi antara Pupuk Kaltim dengan Badak LNG, diharap semakin menyadarkan masyarakat akan dampak negatif penangkapan ikan tidak ramah lingkungan. Sebab jika ekosistem laut terancam, akan turut berdampak pada ekosistem yang ada di daratan," tambah Anggono.
Manager CSR dan Relationship Badak LNG Irfan Hidayat, mengatakan kolaborasi konservasi bersama Pupuk Kaltim sebagai salah satu upaya perusahaan untuk memberi manfaat yang jauh lebih luas bagi masyarakat Bontang.
Adanya sinergi dan kerjasama antar perusahaan, maka optimalisasi program tidak hanya berjalan sendiri agar kedepan mampu terealisasi dengan lebih maksimal.
"Kolaborasi ini menjadi suatu gagasan yang baik, agar program yang dijalankan terlaksana lebih optimal melalui kesinambungan upaya secara bersama," kata Irfan.
Dirinya berharap kolaborasi ini semakin ditingkatkan, sehingga berbagai inisiasi program yang menyentuh langsung perbaikan ekosistem lingkungan maupun pemberdayaan masyarakat semakin berdampak terhadap pembangunan dan kesejahteraan di Kota Bontang.
"Badak LNG siap meningkatkan kontribusi melalui kolaborasi yang terjalin bersama Pupuk Kaltim, agar manfaat perusahaan makin dirasakan masyarakat Bontang," pungkas Irfan.(*)