Bontang (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) gelar Focus Group Discussion (FGD) bersama perwakilan seluruh anak perusahaan (anper) Pupuk Indonesia Grup selama dua hari.
Kegiatan berlangsung hybrid, dimulai Selasa (30/8/2022) dimaksudkan untuk
meningkatkan keandalan pabrik sekaligus mendorong keamanan operasional dan proses produksi perusahaan.
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta, mengungkapkan kegiatan ini sebagai salah satu upaya meningkatkan keamanan dan keandalan pabrik agar lebih optimal, khususnya dalam pengoperasian pabrik amoniak dengan lisensi Kellogg Brown & Root (KBR) yang dilatarbelakangi shutdown pabrik Kaltim-5 Pupuk Kaltim pada 23 Juli 2022.
Meski tidak terdapat kasus fatality, namun insiden tersebut menyebabkan kerusakan peralatan yang cukup signifikan di area front end, khususnya struktural primary reformer.
Hal ini sangat berdampak terhadap durasi perbaikan yang diperlukan, dengan estimasi waktu sekira 5-6 bulan.
"Teknologi proses amoniak dengan lisensi KBR tidak hanya digunakan di Pupuk Kaltim, tapi juga semua pabrik anper PI lainnya. Maka FGD perlu dilakukan, agar kejadian serupa bisa diantisipasi oleh seluruh pabrik di PI Grup dan tidak terulang kembali kedepannya," ujar Hanggara.
Melalui kegiatan dua hari ini, diharapkan reliability pabrik makin meningkat dan dapat beroperasi dengan lebih aman.
Tidak hanya bagi pabrik eksisting, tetapi juga terhadap proyek pembangunan pabrik amoniak di masa depan.
FGD ini juga diharap dapat menghasilkan improvement sistem interlock Kaltim-5 untuk meminimalisasi risiko kerusakan, dan semua pihak yang terlibat mampu mengambil pembelajaran dari kejadian tersebut.
"Semoga FGD ini bisa terlaksana secara berkesinambungan, guna meningkatkan budaya sharing knowledge dan inovasi di seluruh PI Grup. Khususnya dalam mengatasi dan memecahkan problematika pada proses produksi agar berjalan lebih lancar," tambah Hanggara.
SVP Operasi dan Produksi Pupuk Indonesia Arief Rusdi, berharap FGD dan sharing knowledge yang digelar Pupuk Kaltim bersama seluruh anper PI Grup semakin meningkatkan keandalan pabrik, guna menjaga keamanan operasional produksi di tiap perusahaan.
Dirinya menyebut shutdown yang terjadi di Kaltim-5 beberapa waktu lalu dapat menjadi pembelajaran bersama, khususnya pabrik yang menggunakan lisensi KBR agar ke depan pengoperasiannya dapat lebih dioptimalkan.
"Kami sampaikan apresiasi kepada Pupuk Kaltim yang telah menginisiasi FGD ini, sebagai sarana bertukar wawasan dan pengalaman untuk mengatasi berbagai kendala dalam operasional pabrik. Semoga pemahaman insan perusahaan terhadap filosofi proses di pabrik semakin meningkat, baik saat normal operasi, shutdown maupun start up," ujar Arief Rusdi.
Dirinya pun mendukung kegiatan ini rutin digelar, agar keandalan dan keamanan operasional pabrik seluruh perusahaan yang ada di bawah naungan Pupuk Indonesia Grup dapat berjalan lebih maksimal.
Mengingat peran perusahaan sangat vital dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya penyediaan pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia.
"Dengan rutin bertukar pikiran dan pengalaman, diharap tidak ada lagi potensi kendala dalam operasional produksi di lingkungan PI Grup. Sehingga peran perusahaan dalam penyediaan pupuk di seluruh wilayah Indonesia makin berjalan optimal," pungkas Arief Rusdi.(*)