Samarinda (ANTARA Kaltim)- Pemprov Kaltim menaruh perhatian terhadap upaya meningkatkan pembangunan bidang kesehatan. Pemprov tidak pernah berhenti melanjutkan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan.
Kebijakan ini harus dilakukan, karena Pemprov sangat berkepentingan terhadap eksistensi tenaga kesehatan di tengah masyarakat. Sebab tidak sedikit kasus kematian masyarakat diakibatkan oleh lambannya pertolongan dari tenaga kesehatan.
“Pemprov Kaltim menaruh perhatian besar untuk meningkatkan pembangunan kesehatan dengan memberikan layanan kesehatan maksimal kepada masyarakat. Pada setiap daerah harus ada pusat-pusat layanan kesehatan masyarakat yang dapat menjangkau masyarakat hingga di pelosok desa dan pedalaman,†kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Hj Rini Retno Sukesi, pada wisuda dan pengambilan sumpah dan pelantikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Wiyata Husada Samarinda (WHS) 2013, Kamis (12/9).
Menurut dia, pelayanan kesehatan di seluruh Kaltim terus ditingkatkan. Bahkan, Pemprov Kaltim mengusahakan peningkatan alokasi anggaran kesehatan yang memadai melalui APBD. Alokasi 2009 sebesar 8,56 persen dari APBD murni dan pada 2013 meningkat menjadi 9 persen dari total APBD murni.
Langkah ini diambil sebagai salah satu upaya pemerintah untuk melakukan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, upaya pemerintah untuk melakukan pemerataan pelayanan kesehatan adalah dengan penyediaan fasilitas kesehatan, terutama Puskesmas 24 jam dan Puskesmas pembantu serta Puskesmas keliling.
“Kami berharap fasilitas kesehatan tersebut mampu menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil,†jelasnya.
Disamping ketersediaan Puskesmas, jumlah Rumah Sakit di Kaltim hingga 2013 tercatat mencapai 51 unit, terdiri dari Rumah Sakit Umum Daerah 16 unit, Rumah Sakit Swasta 13 unit, Rumah Sakit TNI 5 unit, Rumah Sakit BUMN 2 unit dan Rumah Sakit Khusus 15 unit.
Sampai dengan semester I 2013, jumlah rumah sakit yang terakreditasi mengalami peningkatan yaitu sebanyak 22 unit. Peningkatan ini sangat menggembirakan jika dibandingkan dengan 2009 yang hanya berjumlah 4 unit.
“Sehubungan dengan masalah ini, saya juga berharap kiranya STIKES Wiyata Husada Samarinda juga dapat memberikan kontribusi untuk pemenuhan kekurangan tenaga medis dengan menghasilkan lulusan yang andal dan profesional,†jelasnya.
Sementara itu, Direktur STIKES Wiyata Husada Samarinda Anik Puji Rahayu mengatakan, jumlah wisudawan dan wisudawati angkatan III mencapai 183 orang. Sedangkan jumlah mahasiswa di luar yang telah diwisuda sebanyak 753 orang.
“Kami berharap STIKES Wiyata Husada mampu mencetak tenaga kesehatan yang andal dan profesional. Sehingga dapat mendukung pemerintah dalam menyehatkan masyarakat di daerah. Apalagi Pemprov Kaltim sudah banyak membantu, terutama dalam pembangunan gedung kampus di Jalan Kadrie Oening Samarinda,†jelasnya.
Anik mengatakan, 183 peserta wisuda terdiri dari Prodi S1 Keperawatan Program Reguler 36 orang, Prodi S1 Keperawatan Program Reguler Transfer 29 orang, Program Pendidikan Profesi Ners Reguler Transfer 29 orang, Prodi D3 Kebidanan 53 orang dan Prodi D3 Analis Kesehatan 36 orang. ( Humas Prov Kaltim/jay)