Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Grand Master (GM) Utut Adianto bakal melibatkan pecatur terbaik di Indonesia seperti GM Susanto Megaranto dalam upaya meningkatkan kualitas atlet dari berbagai daerah di Tanah Air.
Setelah kembali terpilih secara aklamasi memimpin PB Percasi periode 2022-2026 dalam Musyawarah Nasional (Munas) XXIX/2022 di Hotel Century Park, Jakarta, Sabtu, pria 56 tahun ini berjanji bakal melakukan yang terbaik demi kemajuan dan peningkatan prestasi olahraga catur di Indonesia.
Salah satu langkah yang bakal dilakukan adalah mengajak pecatur terbaik Merah Putih saat ini untuk berbagi ilmu dalam kunjungannya ke berbagai daerah.
Selain itu, dia juga bakal terus mendukung jalannya pembinaan dengan memberikan bantuan papan catur untuk seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) Percasi.
"Saya akan turut membawa pecatur terbaik seperti GM Susanto Megaranto, MI Irene Kharisma Sukandar, MI Medina Warda Aulia dan yang lainnya bersama saya mengunjungi semua daerah di Indonesia," kata GM Utut usai terpilih kembali menjadi ketua umum PB Percasi.
Dengan begitu, lanjut Utut, pecatur terbaik di daerah mendapat pengalaman dan ilmu berharga, sehingga kualitas permainan pun makin meningkat. Ini sesuai dengan impian GM Utut yang ingin melahirkan lebih banyak atlet catur yang berprestasi di tingkat internasional.
"Pada kelas junior, banyak pecatur muda bertalenta. Saya merasa berdosa jika tidak bisa mewujudkan mimpi mereka untuk terus berprestasi dan tentunya juga menjadi impian kita semua," kata pria yang lahir pada 16 Maret 1965 tersebut.
Setelah resmi terpilih secara aklamasi, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh Pengprov Percasi yang tak pernah lelah meningkatkan prestasi catur Indonesia. Selain itu mengapresiasi karena Munas Percasi selalu berjalan baik dan tertib.
Adapun berdasarkan Surat Keputusan Nomor 07/Munas-Percasi-XXIX/II/2022 tentang Penetapan Tim Formatur PB Percasi masa bakti 2022-2026, GM Utut akan mulai menyusun kepengurusan yang baru dibantu dengan tim formatur yakni Rusdi Taher, Pandapotan Sinaga, Edwin A. Huwae, dan Ihsanuddin.
